IMPLEMENTASI DAN PEMANFAATAN METODE PEMBELAJARAN BERMAIN PERAN DALAM PEMBELAJARAN IPA DI SEKOLAH DASAR PADA KURIKULUM MERDEKA BELAJAR
Oleh :
Rizki Aria Laksa
Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta
Email : rizkiaria663@gmail.com
Pada kurikulum merdeka belajar saat ini, pembelajaran disekolah dasar menggunakan metode dan cara belajar yang beragam sehingga sebagai guru kita wajib memiliki jiwa yang kreatif dan inovatif agar dapat memberikan pembelajaran yang menarik bagi para peserta didik saat dikelas. Hal seperti ini bukanlah hal yang biasa karena memang pada kurikulum baru saat ini atau kurikulum merdeka belajar sekarang seorang guru dituntut atau bisa dikatakan diminta oleh pemerintah dan kurikulum untuk mengeksplor berbagai macam cara mengajar serta cara menyampaikan materi pembelajaran dikelas dengan kreativitas yang mereka miliki. Dengan adanya aturan begitu guru harus benar-benar memiliki ide yang dapat membuat pembelajaran dikelas nantinya jadi menarik sehingga para peserta didik akan merasa senang dan dapat menerima pembelajaran dengan baik. Selain itu seorang guru juga harus menerapkan pembelajaran secara berdiferensiasi yang bertujuan agar saat pembelajaran nantinya peserta didik memiliki waktu yang cukup untuk mendalami materi dan menguatakan konsep materi pembelajaran saat itu. Terkhususnya pada pembelajaran IPA, seperti yang kita tahu bahwa pembelajaran IPA merupakan salah satu pembelajaran yang dapat menggunakan berbagai macam metode pembelajaran serta berbagai media pembelajaran yang dapat dibuat dan digunakan saat pembelajaran dikelas. Salah metode pembelajaran yang dapat digunakan pada saat pembelajaran IPA di sekolah dasar khususnya adalah dengan metode bermain peran.
1
Metode bermain peran sendiri adalah sebuah metode pembelajaran yang berkonsep seperti permainan bebas yang memungkinkan anak-anak atau peserta didik untuk menelusuri serta mengeksplor dunia mereka dengan meniru perilaku dan situasi dari tokoh-tokoh atau benda yang ada pada sekitar mereka. Semisal pada pembelaran IPA sendiri seperti peserta didik diajak melakukan observasi pada materi bagian tumbuhan dan manfaatnya dengan mengajak mereka untuk melakukan pembelajaran diluar kelas dan diberikan tugas untuk mengamati serta melakukan observasi terhadap apa yang mereka lihat dan ketahui tentang nama bagian tumbuhan yang ada disekitar lingkungan sekolah dengan cara tersebut peserta didik dapat berperan sebagai peneliti yang sedang melakukan penelitian mengenai tumbuhan dengan cara tersebut peserta didik akan senang dan tidak mudah bosan dengan pembelajaran yang hanya dikelas-kelas saja, tidak lupa pengawasan dari guru juga dibutuhkan pada saat pembelajaran ini berlangsung serta beberapa tata tertib juga perlu diberikan agar peserta didik tidak seenaknya dalam melakukan tugas yang diberikan. Seperti pada gambar dibawah ini yang menunjukkan pembelajaran IPA dengan metode bermain peran seperti contoh tadi:
Gambar 1.1 Penelitian Bagian Tumbuhan Yang Dilakukan Oleh Siswa SD
Selain contoh pada gambar ada beberapa cara menerapkan atau mengimplementasikan metode bermain peran pada pembelajaran IPA di sekolah dasar
Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengimplementasikan metode bermain peran pada pembelajaran IPA di sekolah dasar, diantaranya sebagai berikut : 1. Pengembangan Materi Pembelajaran
Cara yang dapat dilakukan adalah dengan membuat scenario yang relevan dengan materi pembelajaran IPA saat itu, lalu membuat peran yang sesuai dengan scenario yang telah dibuat diawal dan yang terakhir adalah membuat tujuan dan kriteria
evaluasi pembelajaran yang jelas dan sesuai dengan peran yang ambil. 2. Pengorganisasian Kelas
Cara yang dapat dilakukan adalah dengan membagi beberapa siswa kedalam beberapa kelompok yang dibuat oleh guru lalu guru akan membagi masing-masing peserta didik dengan peran yang berbeda-beda setiap anggotanya.
3. Pelaksanaan Pembelajaran
Pada saat kegiatan berlangsung guru wajib memberikan bahan ajar yang sesuai dengan materi yang didapatkan oleh setiap kelompok dan tak lupa guru juga memberikan waktu untuk menyelesaikan tugas yang telah diberikan dan juga bentuk penilaian yang akan digunakan oleh guru.
4. Penghargaan dan Motivasi
Setelah peserta didik menyelesaikan tugas yang diberikan, kita sebagai guru sebaiknya memberikan penghargaan atau reward yang sesuai dengan kinerja yang diberikan oleh kelompok. Selain itu sebaiknya guru juga memberikan motivasi kepada para peserta didik agar mereka lebih semangat dalam belajar serta mempunyai motivasi untuk meningkatkan hasil belajar kedepannya.
5. Evaluasi Pembelajaran
Setelah pembelajaran terselesaikan, diakhir pembelajaran guru sebaiknya memberikan evaluasi kepada peserta didik mengenai pembelajaran yang dilakukan pada hari itu, sehingga diharapkan pada pembelajaran berikut dapat berjalan dengan lebih baik dari sebelumnya.
Dengan beberapa cara diatas dapat dilakukan jika ingin menggunakan metode pembelajaran bermain peran sehingga dapat berjalan efektif khususnya pada pembelajaran IPA di sekolah dasar.
3
Selain cara yang dapat dilakukan agar pembelajaran IPA di sekolah dasar dengan metode bermain peran dapat berjalan efektif, ada juga manfaat dari pembelajaran IPA dengan menggunakan metode bermain peran seperti berikut ini :
1) Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Peserta Didik
Metode pembelajaran bermain peran ini dapat meningkatkan motivasi serta hasil belajar siswa khususnya pada pembelajaran IPA karena sistem belajar yang menarik dan menyenangkan bagi peserta didik sehingga peserta didik mudah memahami materi dan konsep IPA secara lebih dalam serta efektif.
2) Meningkatkan Kemampuan Proses dan Komunikasi Peserta Didik Metode bermain peran ini dapat meningkatkan kemampuan proses peserta didik seperti berpikir secara logis, analisis dan sintesis selain itu juga dapat meningkatkan kemampuan berkomunikasi peserta didik seperti saat berbicara atau berdiskusi dengan teman kelompok dan saat melakukan presentasi hasil kerja di depan kelas. 3) Meningkatkan Kemampuan Interaksi
Dengan metode bermain peran ini kemampuan interaksi peserta didik dapat meningkat karena mereka akan melakukan interaksi dengan teman satu kelas atau kelompoknya hampir setiap pembelajaran sehingga terjadi interaksi yang aktif selain itu juga interaksi dengan guru juga meningkat karena peserta didik akan lebih sering bertanya kepada guru tentang kegiatan saat pembelajaran IPA saat itu.
4) Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Peserta Didik
Seperti halnya saat kegiatan pembelajaran berlangsung peserta didik akan menyelesaikan sebuah masalah dan membuat keputusan secara bersama-sama dengan kelompoknya masing-masing sehingga peserta didik mau tidak mau akan berpikir keras dan kritis dalam menyelesaikan tugas yang diberikan.
5) Meningkatkan Kemampuan Berpikir Ilmiah Peserta Didik
Dengan kegiatan bermain peran dalam pembelajaran IPA peserta didik akan belajar cara mengumpulkan data serta cara melakukan analisis data yang benar dan baik sebagaimana dari situ peserta didik akan mulai belajar pelan-pelan sehingga dapat meningkat cara peserta didik mengolah data dan melakukan analisis data yang benar.
4
6) Meningkatkan Kemampuan Berpikir Secara Kreatif
Dalam hal ini peserta didik akan diminta untuk menuangkan ide kreatif dalam hasil analisis yang diberikan, maka dengan itu peserta didik akan terbiasa dan akan lebih sering untuk menuangkan ide-ide kreatif yang mereka punya untuk dituangkan dalam pekerjaan yang diberikan oleh guru.
Dengan demikian maka dapat kita ketahui bahwa metode bermain peran dalam pembelajaran IPA di sekolah dasar memiliki banyak manfaat yang didapatkan hanya dengan satu metode yang diberikan, itu saja sudah dapat meingkatkan hasil belajar siswa khususnya pada pelajaran IPA di sekolah dasar.
DAFTAR PUSTAKA
Rosdakarya. Bundu, P. (2006). Penilaian keterampilan proses dan sikap ilmiah dalam pembelajaran sain–SD. Jakarta: Deparetemen Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Direktorat Ketenagaan.
Mutia M, Sartiati S, Badariah B. 2021. Pengaruh Penggunaan Metode Bermain Peran dengan Media Flashcard terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas X Madrasah Aliyah Negeri Laboratorium Kota Jambi. Skripsi. UIN Sultan Thafa Saifuddin.
Hamalik, O. (2001). Proses belajar mengajar. Jakarta : PT. Bumi Aksara
Samatowa, U. (2006). Bagaimana membelajarkan IPA di Sekolah Dasar. Jakarta: Depdiknas.
Sanjaya, W. (2006). Strategi pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenada Media. Sujana, A. (2013). Pendidikan IPA. Bandung: Rizqi Press.
5
6