-->

Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

Menggali Potensi Kreativitas Anak SD melalui Teknologi dan Sains Modern dalam Pembelajaran IPA Terpadu

Jumat, 28 Juni 2024 | Juni 28, 2024 WIB | 0 Views Last Updated 2024-06-29T00:59:56Z

Menggali Potensi Kreativitas Anak SD melalui Teknologi dan Sains Modern dalam Pembelajaran  IPA Terpadu

By Intan Melida 

melidaintan474@gmail.com 

Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa 

Seiring dengan pesatnya perkembangan dunia, pengembangan kreativitas dan  keterampilan inovatif dalam memecahkan masalah menjadi semakin penting bagi perkembangan  akademis dan pribadi anak-anak (Guo & Woulfin, 2016). Teknologi dan sains modern meningkatkan kreativitas pada anak sekolah dasar (SD) menjadi semakin penting. Dunia saat ini diwarnai dengan kemajuan teknologi dan sains yang luar biasa. Smartphone, internet, kecerdasan buatan, dan robotika hanyalah beberapa contoh dari pencapaian modern yang merubah cara kita hidup. Di tengah gempuran teknologi ini, kreativitas menjadi kunci bagi anak-anak untuk dapat beradaptasi, berkembang, dan menjadi individu yang sukses di masa depan. 

Mengapa Kreativitas Penting? Kreativitas tidak hanya tentang melukis atau menggambar. Kreativitas adalah tentang kemampuan untuk berpikir kritis, memecahkan masalah, dan menghasilkan ide-ide baru. 

Di era digital ini, kemampuan inisangatlah penting untuk menavigasi dunia yang kompleks dan terus berubah.Menumbuhkan rasa ingin tahu dan semangat eksplorasi siswa dapat merangsang  keinginan mereka untuk mendalami dunia pengetahuan, memberdayakan mereka untuk  mengajukan pertanyaan dan menemukan jawaban sendiri daripada menerima informasi secara  pasif (Strategi untuk Menumbuhkan Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa yang Mengambil Jurusan  Teknologi Pendidikan, 2023). 

Kreativitas merupakan aset penting bagi individu dan masyarakat saat mereka menghadapi  masa depan yang tidak pasti. Keberhasilan di tahun-tahun mendatang tidak akan bergantung pada  sekadar akumulasi pengetahuan, tetapi pada kemampuan seseorang untuk berpikir dan bertindak  kreatif (Malhotra et al., 2013). Namun, ada tren yang memprihatinkan di mana anak-anak menjadi  semakin kurang mampu menghasilkan ide dan gambar mereka sendiri, karena mereka menjadi terlalu bergantung pada gambar komputer yang sudah jadi dan mainan terprogram yang dapat  menghambat pemikiran imajinatif mereka (Malhotra dkk., 2013). 

Tujuan artikel ini adalah untuk meningkatkan minat belajar, mengembangkan ketrampilan  abad ke-21, mempersiapkan anak untuk masa depan dan menumbuhkan budaya ilmiah. Penerapan  strategi ini diharapkan dapat menghasilkan generasi penerus yang kreatif, inpovatif dan siap  menghadapi berbagai tantangan di era digital. 

Pembelajaran IPA terpadu menggabungkan berbagai disiplin ilmu seperti biologi, fisika,  kimia, dan geologi untuk memberikan pemahaman yang lebih holistik kepada siswa. Pendekatan  ini membantu siswa melihat keterkaitan antara konsep-konsep yang berbeda dan bagaimana  mereka berinteraksi dalam dunia nyata. Menurut Beane (1997), pembelajaran terpadu  memungkinkan siswa untuk mengembangkan pemahaman yang lebih mendalam dan relevan  dengan kehidupan sehari-hari mereka. 

Menurut Williams dalam (Munandar, 2015:24) karakteristik kreativitas, dapat dibagi  menjadi dua kategori yaitu:  

1. Ketegori pengetahuan, berkaitan dengan potensi bernalar yang menyebar, 2. Kategori sikap, berkaitan dengan perilaku serta perasaan seseorang. Pentingnya  mengoptimalkan potensi kreatif sejak usia sekolah dasar antara lain:  

a. Mengembangkan imajinasinya, dengan hal tersebut membuat ia bisa mengoptimalkan  potensi dirinya sendiri hal demikian sifatnya penting karena merupakan hal pokok dari  suatu individu,  

b. Diartikan sebagai potensi dirinya dalam mencari metode-metode baru untuk  menyelesaikan berbagai persoalan yang ditemuinya, 

c. Menyibukkan anak dengan suatu hal yang inovatif sangat berguna bahkan membuat ia  merasa bahagia. 

Disimpulkan bahwa dari nilai-nilai kreatif seseorang, akan dapat melahirkan gagasan gasasan, temuan, ciptaan atau teknologi modern yang nantinya membantu manusia dalam  menjalankan aktivitasnya (Munandar, 2015:25). 

Nilai-nilai kreatif seseorang dapat melahirkan gagasan, temuan, ciptaan, atau teknologi  modern yang membantu manusia dalam menjalankan aktivitasnya (Munandar, 2015). Dengan 

demikian, integrasi teknologi dan sains modern dalam pembelajaran IPA terpadu di SD tidak hanya  meningkatkan pemahaman siswa terhadap konsep-konsep ilmiah tetapi juga mengembangkan  kreativitas mereka, yang esensial untuk menghadapi tantangan dan peluang di masa depan. 

Teori pembelajaran dan teknologi pendidikan merupakan unit yang diperlukan dalam suatu  siklus pembelajaran agar posisi pembelajaran dari siswa dapat tetap fokus pada pembelajaran yang  diberikan oleh guru atau pendidik yang ada. Apalagi saat ini penerapan pembelajaran semuanya  mengandalkan teknologi, teknologi bukan lagi batuh sandungan, melainkan potensi terciptanya  pendidikan yang membebaskan siswa dan guru untuk berekspresi terhadap revolusi industri yang  semakin berkembang. Dengan demikian teknologi memberi memberi sumbangsi, ruang dan  kesempatan yang sama bagi semua guru dan siswa untuk mengajar dan belajar. Karena teknologi  adalah jendela dunia yang dapat memberi pengetahuan yang baru yang tidak diketahui oleh  manusia. 

Menggabungkan kreativitas dan teknologi dalam pembelajaran IPA terpadu di sekolah  dasar sangat penting untuk perkembangan anak. Kreativitas membantu anak dalam  mengembangkan imajinasi, menemukan solusi inovatif, dan terlibat dalam aktivitas yang  membahagiakan, sementara teknologi menyediakan alat dan platform yang diperlukan untuk  mendukung proses belajar yang interaktif dan efektif. Dengan demikian, integrasi teknologi dalam  pendidikan tidak hanya memfasilitasi pengembangan kreativitas anak tetapi juga memastikan  bahwa pembelajaran tetap relevan dengan kebutuhan zaman modern, memberikan ruang bagi  ekspresi dan inovasi dalam pendidikan. 

Prof. Dedi, M.Sc., M.Ed., seorang pakar pendidikan IPA dari Universitas Negeri  Yogyakarta, mendefinisikan sains modern dalam IPA terpadu sebagai pendekatan pembelajaran  yang memanfaatkan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam rangka meningkatkan  kualitas pembelajaran IPA. Pendekatan ini menekankan pada penggunaan metode pembelajaran  yang inovatif, seperti simulasi, eksperimen, dan proyek, serta pemanfaatan teknologi informasi  dan komunikasi (TIK) dalam pembelajaran. 

Dengan meningkatkan kreativitas anak-anak dalam belajar teknologi dan sains modern dapat: 

1. Meningkatkan kreativitas anak untuk bekal pendidikan lebih lanjut dan kehidupan sehari-hari.

a. Mempersiapkan mereka untuk masa depan: Dunia kerja di masa depan akan membutuhkan individu yang kreatif dan inovatif. 

b. Meningkatkan minat belajar: Pembelajaran yang kreatif dan menarik dapat meningkatkan minat dan motivasi belajar anak-anak. 

c. Mengembangkan keterampilan abad ke-21: Kreativitas adalah salah satu keterampilan abad ke-21 yang penting untuk sukses di abad ini. 

2. Memberikan bekal pada anak dalam menghadap era globalisasi terkait pentingnya kreativitas di masa depan seperti Membangun generasi penemu dan inovator: Dengan menumbuhkan jiwa kreatif sejak dini, anak-anak didorong untuk berani bereksperimen, mencoba ide-ide baru, dan menemukan solusi kreatif atas berbagai permasalahan. 

Integrasi kreativitas, teknologi, dan sains modern dalam pembelajaran IPA terpadu di SD  merupakan strategi pembelajaran yang efektif untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan  mendukung perkembangan anak secara holistik. Pendekatan ini memungkinkan anak untuk  mengembangkan berbagai keterampilan penting, seperti berpikir kritis, pemecahan masalah,  komunikasi, kolaborasi, dan kreativitas, yang esensial untuk kesuksesan mereka di masa depan.




DAFTAR PUSTAKA 

Sebelas Maret, U. (2020). JURNAL AUDI Jurnal Ilmiah Kajian Ilmu Anak dan Media Informasi  PAUD PEMBELAJARAN STEM BERBASIS LOOSE PARTS UNTUK MENINGKATKAN  KREATIVITAS ANAK USIA DINI Novita Eka Nurjanahhttp://ejurnal.unisri.ac.id/index.php/jpaud/article/view/3672 

Sari, K. P., Neviyarni, & Irdamurni. (2020). PENGEMBANGAN KREATIVITAS DAN KONSEP  DIRI ANAK SD. Jurnal Ilmiah “Pendidikan Dasar”, 7(1), 44-50.  doi:http://dx.doi.org/10.30659/pendas.7.1.44-50 

Mokalu, V. R., Panjaitan, J. K., Boiliu, N. I., & Rantung, D. A. (2022). Hubungan Teori Belajar  dan Teknologi Pendidikan. EDUKATIF : JURNAL ILMU PENDIDIKAN, 4(1), 1475–1486.  https://doi.org/10.31004/edukatif.v4i1.2192
×
Berita Terbaru Update