-->

Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

Pengaruh Penggunaan Model Belajar Picture and Picture Untuk Mneningkatkan Prestasi Belajar Siswa Pada Pelajaran IPA di Sekolah Dasar

Kamis, 27 Juni 2024 | Juni 27, 2024 WIB | 0 Views Last Updated 2024-06-27T22:39:03Z

Pengaruh Penggunaan Model Belajar Picture and Picture Untuk Mneningkatkan Prestasi Belajar Siswa Pada Pelajaran IPA di Sekolah Dasar

By Ibnu Dzahwa

Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa

Ibnudzahwa17@gmail.com 

Artikel ini terinspirasi dari permasalahan yang ditemui di sekolah dasar. Permasalahan tersebut antara lain terbatasnya media yang digunakan untuk whiteboarding, kegiatan yang kurang menarik seperti diskusi kelompok, terlalu banyak bahasa asing, dan  terlalu banyak konten. Selanjutnya guru cenderung memonopoli materi pembelajaran, penguasaan materi terlalu rendah dan monoton, serta siswa jarang bertanya atau mengemukakan pendapat. Oleh karena itu, materi  diajarkan secara lisan/hafalan dan hasil belajar IPA siswa sangat rendah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penggunaan model pembelajaran picture and picture terhadap kinerja belajar siswa sekolah dasar.

Pembahasan

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa metode picture and picture dapat digunakan dalam pembelajaran IPA untuk meningkatkan hasil belajar siswa, karena metode picture and picture sendiri mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap pencapaian hasil belajar yang lebih baik. Ni Md. Kurniati, Dw. Sudhana dan Ninim. Garminah (2012) menemukan bahwa hasil belajar IPA yang menggunakan metode picture and picture lebih baik dibandingkan dengan hasil belajar yang menggunakan metode pembelajaran tradisional. Hal ini sejalan dengan pernyataan  Nuraini Saleh  bahwa penggunaan metode picture and picture meningkatkan nilai rata-rata  siswa per siklus. dan Wigatiningsih (2012) sepakat bahwa minat belajar siswa  meningkat.

Ciri-ciri metode picture and picture adalah aktif, inovatif, kreatif dan menarik, sangat membantu siswa sekolah dasar dalam memahami pendidikan sains (Istarani, 2011: 7). Hal ini terbukti dengan sendirinya, mengingat IPA merupakan salah satu mata pelajaran dalam kurikulum 2013 dan berperan penting dalam mengembangkan seluruh aspek tingkat kompetensi siswa dalam proses pembelajaran. IPA merupakan mata pelajaran yang berkembang berdasarkan hasil dari tiga aspek yaitu pengetahuan, sikap, dan keterampilan, dan IPA memegang peranan yang sangat penting dalam ketiga aspek tersebut terutama dalam perkembangan kemampuan akademik anak, Sikap dan Keterampilan. 

Oleh karena itu, untuk meningkatkan pemahaman siswa, hendaknya guru menerapkan metode pembelajaran yang tepat agar siswa sekolah dasar dapat memahami dan memahami pelajaran dengan cepat. Demikian pula media visual atau metode picture and picture sebaiknya digunakan dalam pembelajaran IPA agar siswa cepat memahami materi pelajaran. Menurut Suprijono (2012: 125), ada beberapa faktor yang membantu siswa sekolah dasar cepat memahami pelajaran IPA dengan metode picture and picture:  Pertama, guru menunjuk pada gambar, yang membantu siswa memahami isi pelajaran dengan lebih cepat, kedua guru kemudian meminta siswa menganalisis gambar yang ada. Ketiga, pembelajaran lebih berkesan karena siswa terlibat langsung. 

Metode pembelajaran picture and picture bermanfaat karena media visual memudahkan siswa memahami materi yang disampaikan guru, pembelajaran terkesan lebih realistis, dan  siswa berperan aktif dalam proses pembelajaran. Namun tidak dapat dipungkiri bahwa terdapat faktor lain yang menjadikan metode picture and picture efektif dalam mengembangkan hasil belajar siswa. Yang terpenting, menciptakan suasana interaktif yang memungkinkan siswa menyerap materi pembelajaran dengan cepat, memotivasi siswa untuk berpartisipasi aktif dalam diskusi dan menjawab pertanyaan, dengan kata lain, menciptakan suasana kelas yang baik dan mendorong guru untuk menciptakan peluang yang mendorong pembelajaran yang memotivasi siswa. Cara ini mempunyai beberapa kelemahan dalam penerapannya sehingga tidak berjalan lancar. Adapun   kekurangan   model   pembelajaran  picture   and   picture menurut Istarani (2011: 9) diantaranya: Sulit menemukan gambar yang bagus dan berkualitas sesuai kompetensi dari materi  yang  akan  diajarkan. Belajar membutuhkan waktu yang lama jika guru tidak mampu mengelola kelas, dikhawatirkan kelas akan menjadi kacau dan tidak efisien dukungan yang memadai diperlukan dalam hal peralatan, peralatan dan biaya.

Kekurangan  model pembelajaran picture and picture dapat diatasi melalui beberapa upaya.misalnya saja tentang sulitnya mencari gambar yang sesuai dengan kemampuan Anda. Dalam hal ini guru dapat menggambar sendiri untuk disesuaikan dengan materi bisnis lain yang bisa dilakukan guru adalah melalui websitenya. Guru dapat mendownload gambar dari website yang menyediakan gambar untuk materi pembelajaran IPA.

Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa  penggunaan model pembelajaran picture and picture memberikan dampak terhadap prestasi belajar siswa. ini terlihat dari perbedaan hasil belajar siswa yang menggunakan picture and picture dibandingkan dengan yang menggunakan Model pembelajaran tradisional seperti ceramah tanpa menggunakan media pembelajaran lain. Dengan menggunakan model pembelajaran picture and pcture, tingkat keberhasilan belajar siswa meningkat dan menjadi lebih optimal. Namun terdapat beberapa kelemahan yang teridentifikasi ketika menggunakan model pembelajaran picture and picture. Misalnya, sulit untuk menemukan gambar berkualitas baik, tetapi dengan bantuan Internet dapat mengatasi masalah ini.








×
Berita Terbaru Update