Bahaya Tersembunyi di Balik Bioplastik: Ancaman Baru bagi Lingkungan
By Ma’sumah
Bioplastik sering disebut-sebut
sebagai solusi ramah lingkungan terhadap krisis plastik konvensional, namun
pada kenyataannya bioplastik juga menimbulkan bahaya tersembunyi yang sama
mengkhawatirkannya. Dibalik citra ramah lingkungan tersebut terdapat bahaya
yang perlu diwaspadai secara serius. Dalam artikel ini kita akan membahas
ancaman yang muncul terkait bioplastik. Meskipun bioplastik cepat terurai dan
menjanjikan sebagai sumber bahan baku terbarukan, produksi, penggunaan, dan
pembuangannya sering kali mengandung risiko tersembunyi. Salah satu daya tarik
utama bioplastik adalah klaim biodegradabilitasnya. Artinya, plastik ini
diklaim mampu terurai secara alami dalam waktu singkat. Namun, kenyataannya
tidak sesederhana itu. Faktanya, bioplastik menunjukkan tingkat
biodegradabilitas yang berbeda-beda. Beberapa jenis bioplastik terbuat dari
bahan alami, seperti tepung maizena atau selulosa, dan dapat terurai dalam
kondisi tertentu. Namun proses penguraian ini membutuhkan waktu yang lama dan
bisa memakan waktu ratusan tahun dalam kondisi yang kurang ideal. Bahkan yang
lebih memprihatinkan lagi adalah penguraian bioplastik dapat menghasilkan
mikroplastik, pecahan plastik kecil yang berbahaya bagi kehidupan laut dan
manusia. Mikroplastik ini dapat mencemari tanah, air, dan rantai makanan serta
menimbulkan risiko kesehatan yang serius.
Produksi bioplastik juga
menimbulkan konsekuensi sosial dan ekonomi yang tak kalah memprihatinkan.
Penggunaan bahan baku bioplastik seperti jagung dan singkong dapat menyebabkan
konversi lahan dan persaingan pangan. Hal ini dapat mengancam ketahanan pangan,
terutama bagi masyarakat yang bergantung pada pertanian. Selain itu, biaya
produksi bioplastik masih cukup tinggi dibandingkan dengan plastik
konvensional. Hal ini dapat membebani konsumen dan industri serta menghambat
transisi menuju perekonomian yang lebih berkelanjutan.
Meski memiliki citra “hijau”,
bioplastik dapat menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan dan kesehatan
manusia. Bioplastik memiliki dampak negatif bagi lingkungan antara lain:
Pencemaran tanah, Bioplastik yang terurai di dalam tanah memiliki kemampuan 25
kali lebih besar dalam memerangkap panas dibandingkan karbon di rumah kaca. Hal
ini dapat melepaskan efek gas metana. Karbon dioksida ini dapat memperburuk
pemanasan global dan perubahan iklim. Dampak selanjutnya yaitu Polusi Air,
Bioplastik yang dibuang ke laut dapat mencemari ekosistem laut dan membahayakan
kehidupan laut. Hewan laut dapat terjerat, tertelan, atau dirusak oleh
bioplastik, sehingga dapat menyebabkan kematian atau mengganggu keseimbangan ekosistem, polusi
bioplastik juga dapat menyebabkan kepunahan, hal ini dapat menyebabkan
hilangnya keanekaragaman hayati dan berkurangnya layanan ekosistem yang penting
bagi manusia. Dampak negatif lainnya ialah Mikroplastik, Seperti telah
disebutkan, penguraian bioplastik dapat menghasilkan mikroplastik yang
mencemari tanah, air, dan rantai makanan. Bioplastik juga dapat
berkontribusi terhadap masalah polusi mikroplastik. Meskipun bioplastik dapat
terurai menjadi partikel yang lebih kecil dibandingkan plastik konvensional,
bioplastik tetap dapat menjadi sumber mikroplastik yang mencemari air, tanah,
dan rantai makanan. Mikroplastik dapat tertelan manusia melalui makanan dan
minuman dan dapat menimbulkan risiko kesehatan yang serius, termasuk kanker,
gangguan reproduksi, dan kerusakan organ. Selain itu Komposabilitas yang
bermasalah, Tidak semua bioplastik dapat dikompos dengan benar di fasilitas
pengomposan industri, Beberapa jenis bioplastik menghasilkan kompos yang
berkualitas rendah, menghambat proses pengomposan, dan bahkan mencemari kompos
dengan mikroplastik. Kekurangan infrastruktur, Infrastruktur untuk mengolah dan
mendaur ulang bioplastik belum tersedia secara luas, sehingga berpotensi
menambah timbunan sampah yang dapat memperparah polusi bioplastik di lingkungan.
Bioplastik juga memiliki dampak negatif bagi
Kesehatan manusia, dampak negatif bioplastik terhadap kesehatan manusia antara
lain: Mikroplastik: Mikroplastik yang tertelan dapat
menyebabkan berbagai gangguan kesehatan yaitu beberapa jenis mikroplastik dapat
menyebabkan kanker. Mikroplastik dapat mengganggu hormon dan sistem reproduksi
manusia sehingga menyebabkan kemandulan dan masalah kesehatan reproduksi
lainnya. Mikroplastik dapat terakumulasi di organ tubuh, seperti hati, ginjal,
dan paru-paru sehingga menyebabkan kerusakan dan peradangan bahan kimia berbahaya.
Beberapa jenis bioplastik mengandung bahan kimia berbahaya yang mengandung
aditif seperti pewarna, penawet, dan antioksidan yang berpotensi beracun bagi
manusia dan lingkungan. Contohnya, bioplastik
berbahan dasar asam polylatic acid (PLA) dapat melepaskan zat kimia berbahaya
seperti akrolein saat terdegradasi. Zat ini dapat menyebabkan iritasi pada
mata, hidung, dan tenggorokan, serta masalah pernapasan. Bioplastik juga dapat
menyebabkan alergi dan iritasi karena beberapa orang mungkin memiliki kulit
yang sensitif saat bersentuhan dengan bioplastik. Dampak negatif bioplastik
lainnya adalah Dampak generasi mendatang. Generasi mendatang akan mewarisi
lingkungan yang terkontaminasi bioplastik, yang menimbulkan dampak kesehatan
dan ekonomi yang serius. Dampak selanjutnya ialah Keterbatasan sumber daya,
Kesulitan dalam pengolahan limbah bioplastik dapat menyebabkan menipisnya
sumber daya alam dan memperburuk dampak perubahan iklim. Ancaman terhadap
kelangsungan hidup, Dampak kumulatif bioplastik terhadap kesehatan, lingkungan,
dan perekonomian dapat mengancam kelangsungan hidup manusia di masa depan.
Pembuangan limbah bioplastik juga merupakan
tantangan besar. Karena bioplastik sering kali menyerupai plastik konvensional.
bioplastik dapat bercampur dengan sampah plastik lainnya sehingga mempersulit
proses daur ulang. Selain itu, di banyak daerah, infrastruktur yang diperlukan
untuk penambangan bioplastik mungkin tidak tersedia, sehingga menyebabkan
penumpukan sampah bioplastik yang tidak dapat terurai.
Untuk Mengatasi bahaya tersembunyi
dari bioplastik memerlukan pendekatan komprehensif. Pertama, penting untuk
meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap kompleksitas permasalahan lingkungan
yang terkait dengan bioplastik. Kedua, Kampanye pendidikan dan informasi dapat
membantu mengubah kesalahpahaman tentang keberlanjutan bioplastik. Selain itu,
inovasi dalam produksi bioplastik dan pengelolaan limbah harus didorong. Pengembangan
bioplastik yang biodegradable dan lebih ramah lingkungan serta peningkatan infrastruktur
pengelolaan limbah akan membantu mengurangi dampak negatif bioplastik terhadap
lingkungan. Pemerintah juga memainkan peran penting dalam mengatur
industri bioplastik, mulai dari memperketat standar produksi hingga mendorong
inovasi ramah lingkungan. Langkah-langkah peraturan yang lebih ketat dapat
mendorong industri untuk bergerak menuju solusi yang lebih berkelanjutan. Pemerintah dan industri juga perlu melakukan
riset atau penelitian lebih lanjut untuk memahami sepenuhnya dampak lingkungan
dari siklus bioplastik.
Ketergantungan yang berlebihan pada
bioplastik juga dapat menghambat inovasi untuk mengurangi penggunaan plastik
secara keseluruhan. Berfokus pada pengembangan bioplastik sebagai solusi
tunggal dapat mengurangi insentif untuk mengurangi konsumsi plastik secara
keseluruhan dan beralih ke alternatif yang lebih berkelanjutan, seperti
penggunaan kembali, daur ulang, dan pengurangan sampah plastik secara
keseluruhan agar lebih ramah lingkungan. Alternatif yang perlu dipertimbangkan
adalah Kurangi konsumsi plastik: Langkah paling efektif untuk mengurangi bahaya
plastik adalah dengan mengurangi penggunaannya. Gunakan tas kain, botol air
yang dapat digunakan kembali, dan produk dengan kemasan plastik minimal. Daur
ulang: Daur ulang plastik adalah cara efektif untuk mengurangi jumlah plastik yang
dikirim ke tempat pembuangan sampah. Pastikan untuk mendaur ulang plastik
dengan benar dan pilih produk yang terbuat dari bahan daur ulang. Bahan ramah
lingkungan: Menggunakan produk yang terbuat dari bahan ramah lingkungan seperti
bambu, kayu, dan kaca. Bahan-bahan ini
mudah terurai dan tidak mencemari lingkungan.