-->

Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

Bahaya Tersembunyi di Balik Bioplastik: Ancaman Baru bagi Lingkungan

Minggu, 09 Juni 2024 | Juni 09, 2024 WIB | 0 Views Last Updated 2024-06-09T13:16:21Z

 Bahaya Tersembunyi di Balik Bioplastik: Ancaman Baru bagi Lingkungan

By Ma’sumah


 

Bioplastik sering disebut-sebut sebagai solusi ramah lingkungan terhadap krisis plastik konvensional, namun pada kenyataannya bioplastik juga menimbulkan bahaya tersembunyi yang sama mengkhawatirkannya. Dibalik citra ramah lingkungan tersebut terdapat bahaya yang perlu diwaspadai secara serius. Dalam artikel ini kita akan membahas ancaman yang muncul terkait bioplastik.   Meskipun bioplastik cepat terurai dan menjanjikan sebagai sumber bahan baku terbarukan, produksi, penggunaan, dan pembuangannya sering kali mengandung risiko tersembunyi. Salah satu daya tarik utama bioplastik adalah klaim biodegradabilitasnya. Artinya, plastik ini diklaim mampu terurai secara alami dalam waktu singkat. Namun, kenyataannya tidak sesederhana itu. Faktanya, bioplastik menunjukkan tingkat biodegradabilitas yang berbeda-beda. Beberapa jenis bioplastik terbuat dari bahan alami, seperti tepung maizena atau selulosa, dan dapat terurai dalam kondisi tertentu. Namun proses penguraian ini membutuhkan waktu yang lama dan bisa memakan waktu ratusan tahun dalam kondisi yang kurang ideal. Bahkan yang lebih memprihatinkan lagi adalah penguraian bioplastik dapat menghasilkan mikroplastik, pecahan plastik kecil yang berbahaya bagi kehidupan laut dan manusia. Mikroplastik ini dapat mencemari tanah, air, dan rantai makanan serta menimbulkan risiko kesehatan yang serius.

Produksi bioplastik juga menimbulkan konsekuensi sosial dan ekonomi yang tak kalah memprihatinkan. Penggunaan bahan baku bioplastik seperti jagung dan singkong dapat menyebabkan konversi lahan dan persaingan pangan. Hal ini dapat mengancam ketahanan pangan, terutama bagi masyarakat yang bergantung pada pertanian. Selain itu, biaya produksi bioplastik masih cukup tinggi dibandingkan dengan plastik konvensional. Hal ini dapat membebani konsumen dan industri serta menghambat transisi menuju perekonomian yang lebih berkelanjutan.

Meski memiliki citra “hijau”, bioplastik dapat menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan dan kesehatan manusia. Bioplastik memiliki dampak negatif bagi lingkungan antara lain: Pencemaran tanah, Bioplastik yang terurai di dalam tanah memiliki kemampuan 25 kali lebih besar dalam memerangkap panas dibandingkan karbon di rumah kaca. Hal ini dapat melepaskan efek gas metana. Karbon dioksida ini dapat memperburuk pemanasan global dan perubahan iklim. Dampak selanjutnya yaitu Polusi Air, Bioplastik yang dibuang ke laut dapat mencemari ekosistem laut dan membahayakan kehidupan laut. Hewan laut dapat terjerat, tertelan, atau dirusak oleh bioplastik, sehingga dapat menyebabkan kematian atau mengganggu keseimbangan ekosistem, polusi bioplastik juga dapat menyebabkan kepunahan, hal ini dapat menyebabkan hilangnya keanekaragaman hayati dan berkurangnya layanan ekosistem yang penting bagi manusia. Dampak negatif lainnya ialah Mikroplastik, Seperti telah disebutkan, penguraian bioplastik dapat menghasilkan mikroplastik yang mencemari tanah, air, dan rantai makanan. Bioplastik juga dapat berkontribusi terhadap masalah polusi mikroplastik. Meskipun bioplastik dapat terurai menjadi partikel yang lebih kecil dibandingkan plastik konvensional, bioplastik tetap dapat menjadi sumber mikroplastik yang mencemari air, tanah, dan rantai makanan. Mikroplastik dapat tertelan manusia melalui makanan dan minuman dan dapat menimbulkan risiko kesehatan yang serius, termasuk kanker, gangguan reproduksi, dan kerusakan organ. Selain itu Komposabilitas yang bermasalah, Tidak semua bioplastik dapat dikompos dengan benar di fasilitas pengomposan industri, Beberapa jenis bioplastik menghasilkan kompos yang berkualitas rendah, menghambat proses pengomposan, dan bahkan mencemari kompos dengan mikroplastik. Kekurangan infrastruktur, Infrastruktur untuk mengolah dan mendaur ulang bioplastik belum tersedia secara luas, sehingga berpotensi menambah timbunan sampah yang dapat memperparah polusi bioplastik di lingkungan.

 Bioplastik juga memiliki dampak negatif bagi Kesehatan manusia, dampak negatif bioplastik terhadap kesehatan manusia antara lain: Mikroplastik: Mikroplastik yang tertelan dapat menyebabkan berbagai gangguan kesehatan yaitu beberapa jenis mikroplastik dapat menyebabkan kanker. Mikroplastik dapat mengganggu hormon dan sistem reproduksi manusia sehingga menyebabkan kemandulan dan masalah kesehatan reproduksi lainnya. Mikroplastik dapat terakumulasi di organ tubuh, seperti hati, ginjal, dan paru-paru sehingga menyebabkan kerusakan dan peradangan bahan kimia berbahaya. Beberapa jenis bioplastik mengandung bahan kimia berbahaya yang mengandung aditif seperti pewarna, penawet, dan antioksidan yang berpotensi beracun bagi manusia dan lingkungan.  Contohnya, bioplastik berbahan dasar asam polylatic acid (PLA) dapat melepaskan zat kimia berbahaya seperti akrolein saat terdegradasi. Zat ini dapat menyebabkan iritasi pada mata, hidung, dan tenggorokan, serta masalah pernapasan. Bioplastik juga dapat menyebabkan alergi dan iritasi karena beberapa orang mungkin memiliki kulit yang sensitif saat bersentuhan dengan bioplastik. Dampak negatif bioplastik lainnya adalah Dampak generasi mendatang. Generasi mendatang akan mewarisi lingkungan yang terkontaminasi bioplastik, yang menimbulkan dampak kesehatan dan ekonomi yang serius. Dampak selanjutnya ialah Keterbatasan sumber daya, Kesulitan dalam pengolahan limbah bioplastik dapat menyebabkan menipisnya sumber daya alam dan memperburuk dampak perubahan iklim. Ancaman terhadap kelangsungan hidup, Dampak kumulatif bioplastik terhadap kesehatan, lingkungan, dan perekonomian dapat mengancam kelangsungan hidup manusia di masa depan.

 Pembuangan limbah bioplastik juga merupakan tantangan besar. Karena bioplastik sering kali menyerupai plastik konvensional. bioplastik dapat bercampur dengan sampah plastik lainnya sehingga mempersulit proses daur ulang. Selain itu, di banyak daerah, infrastruktur yang diperlukan untuk penambangan bioplastik mungkin tidak tersedia, sehingga menyebabkan penumpukan sampah bioplastik yang tidak dapat terurai.

Untuk Mengatasi bahaya tersembunyi dari bioplastik memerlukan pendekatan komprehensif. Pertama, penting untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap kompleksitas permasalahan lingkungan yang terkait dengan bioplastik. Kedua, Kampanye pendidikan dan informasi dapat membantu mengubah kesalahpahaman tentang keberlanjutan bioplastik. Selain itu, inovasi dalam produksi bioplastik dan pengelolaan limbah harus didorong. Pengembangan bioplastik yang biodegradable dan lebih ramah lingkungan serta peningkatan infrastruktur pengelolaan limbah akan membantu mengurangi dampak negatif bioplastik terhadap lingkungan. Pemerintah juga memainkan peran penting dalam mengatur industri bioplastik, mulai dari memperketat standar produksi hingga mendorong inovasi ramah lingkungan. Langkah-langkah peraturan yang lebih ketat dapat mendorong industri untuk bergerak menuju solusi yang lebih berkelanjutan.  Pemerintah dan industri juga perlu melakukan riset atau penelitian lebih lanjut untuk memahami sepenuhnya dampak lingkungan dari siklus bioplastik.

Ketergantungan yang berlebihan pada bioplastik juga dapat menghambat inovasi untuk mengurangi penggunaan plastik secara keseluruhan. Berfokus pada pengembangan bioplastik sebagai solusi tunggal dapat mengurangi insentif untuk mengurangi konsumsi plastik secara keseluruhan dan beralih ke alternatif yang lebih berkelanjutan, seperti penggunaan kembali, daur ulang, dan pengurangan sampah plastik secara keseluruhan agar lebih ramah lingkungan. Alternatif yang perlu dipertimbangkan adalah Kurangi konsumsi plastik: Langkah paling efektif untuk mengurangi bahaya plastik adalah dengan mengurangi penggunaannya. Gunakan tas kain, botol air yang dapat digunakan kembali, dan produk dengan kemasan plastik minimal. Daur ulang: Daur ulang plastik adalah cara  efektif untuk mengurangi jumlah plastik yang dikirim ke tempat pembuangan sampah. Pastikan untuk mendaur ulang plastik dengan benar dan pilih produk yang terbuat dari bahan daur ulang. Bahan ramah lingkungan: Menggunakan produk yang terbuat dari bahan ramah lingkungan seperti bambu, kayu, dan kaca. Bahan-bahan ini  mudah terurai dan tidak mencemari lingkungan.

 

×
Berita Terbaru Update