By Sebastian Dona Pramana
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa
Teknologi hadir bukan untuk menggantikan guru sebagai pendidik, melainkan untuk membantu guru dalam membimbing siswa. Guru harus mampu menggunakan dan mengembangkan teknologi sebagai alat bantu pembelajaran sesuai dengan kebutuhan siswa.
Teknologi memicu perkembangan dalam setiap aspek kehidupan manusia, begitupun pendidikan tidak terlepas dari dampak perkembangan teknologi.
Teknologi sebagai alat bantu dalam proses dan pengelolaan pendidikan, mengharuskan setiap guru mampu memanfaatkan teknologi secara optimal. Hal tersebut sebenarnya sudah tertera dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 74 Tahun 2008, menjelaskan bahwa “salah satu kompetensi pedagogik yang harus dikuasai guru dalam pengelolaan pembelajaran adalah pemanfaatan teknologi belajar".
Pemanfaatan teknologi menjadi sebuah keharusan yang ada dalam setiap pembelajaran. Selain dapat menarik minat siswa, teknologi juga dimanfaatkan untuk mempermudah guru dalam menyampaikan konsep-konsep ilmu pengetahuan. Karena, tidak semua konsep dapat diaajarkan hanya dengan ceramah dan diskusi.
Salah satunya, dalam mengajarkan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) terutama di Sekolah Dasar perlu memperhatikan tingkatan perkembangan siswa. Sesuai dengan tahap perkembangan kognitif menurut Piaget (dalam Crain, 2014), “anak usia 7-11 tahun (usia sekolah dasar) yakni pada tahap concrete operational, anak berfikir secara logis mengenai peristiwa-peristiwa yang konkret dan mengklasifikasikan benda-benda kedalam bentuk-bentuk yang berbeda.” Pemahaman anak terhadap konsep abstrak masih terbatas, dimana anak mempelajari konsep dari penglihatan dan pendengaran yang anak rasakan dan lakukan.
Untuk membangkitkan pemikiran logis siswa, guru dapat menggunakan media yang sesuai dengan materi pelajaran dan perkembangan teknologi, sehingga anak lebih mudah memahami apa yang disampaikan. Saat ini tersedia berbagai macam bentuk media pembelajaran, bahkan telah terjadi pembaharuan untuk mengembangkan terutama yang mengandung nilai edukasi, akan memberi inovasi baru terhadap proses pembelajaran hal ini dapat meningkatkan motivasi belajar siswa. Banyaknya softwere multimedia yang padat dirancang menjadi media pembelajaran antara lain, powerpoint, flash, dan movie maker. Powerpoint merupakan softwere yang mudah dikembangkan dengan berprinsip multimedia serta mudah disesuaikan dengan karakteristik mata pelajaran dan perkembangan siswa.