Menguak Fakta Unik Fertilisasi
In Vitro
By Naila
Mufidatul Hafida
Fertilisasi In Vitro atau disebut juga dengan bayi tabung ialah istilah untuk bayi yang didapatkan dari proses pembuahan sel telur oleh sel sperma di laboratorium alias in vitro fertilization (IVF). Pembuahan itu bertujuan menciptakan embrio-embrio calon bayi. Dari sejumlah embrio itu, embrio yang paling berkualitas ditransfer ke dalam rahim agar tumbuh dan berkembang. Terdapat ribuan program bayi tabung yang telah berhasil dibuat di seluruh dunia. Bayi tabung pertama di dunia ialah Louise Joy Brown, yang lahir pada tahun 1978 di Inggris. Sedangkan bayi tabung pertama di Indonesia adalah Nugroho Karyanto, yang lahir pada tahun 1988.
Bayi tabung merupakan metode untuk memiliki keturunan dengan
memanfaatkan ilmu pengetahuan di bidang kesehatan. Orang tua memilih program bayi tabung ini ketika memiliki hambatan untuk
menghasilkan keturunan dengan cara hubungan secara seksual pada umumnya. Dapat digarisbawahi bahwa anak
hasil bayi tabung tidaklah berbeda dengan anak lainnya yang lahir dari proses
hubungan seksual biasa. Menurut
berbagai penelitian, anak hasil bayi tabung memiliki
kemampuan fisik dan psikis yang setara dengan anak lain. Satu hal yang sering menjadi pembeda adalah
anak dari hasil
bayi tabung cenderung lahir
secara prematur sehingga bobotnya lebih rendah. Oleh
karena itu, karena risiko kesehatan yang terkait dengan bayi yang lahir
prematur, kelahiran bayi tabung harus sangat berhati-hati.
Bayi tabung adalah cara untuk membantu orang tua
yang menghendaki keturunan tapi memiliki hambatan. Seringnya hambatan itu
berupa masalah reproduktif atau kesuburan. Biaya bayi tabung terbilang sangat tinggi. Mengenai hak tersebut biasanya dokter
menyarankan pemeriksaan dulu untuk menentukan seberapa besar peluang kehamilan
dengan hubungan seksual sebelum merekomendasikan bayi tabung. Dokter pun bisa
menyarankan penanganan masalah tersebut lebih dulu untuk melihat hasilnya. Jika pada saat penanganan tidak berhasil,
barulah bayi tabung dapat menjadi
sebuah pilihan. Ada beberapa kondisi dimana seseorang dapat melakukan program bayi tabung
antara lain :
1. suami
tidak menghasilkan sperma, sperma
kurang berkualitas, serta gerak
sperma untuk mencapai sel telur buruk (motilitas).
2. istri
menderita masalah kesuburan.
3. istri
memiliki cadangan ovarium rendah, yang berarti memiliki jumlah sel telur yang sedikit
4. istri
mengalami masalah struktural reproduksi, yang paling sering terjadi yakni saluran tuba fallopi yang tersumbat.
5. istri
menderita gangguan jaringan rahim
yang menyebabkan infertilitas.
6. istri
berulang kali mengalami keguguran.
7. istri
mengidap gangguan hormon sindrom
polikistik ovarium yang menyebabkan ovarium membesar dengan kista kecil di
bagian luar.
Proses bayi tabung dilakukan dengan cara
sel telur dan sel
sperma diambil dari tubuh pasangan suami istri yang menjalani program bayi tabung
dan dipertemukan di luar tubuh, yaitu di labolatorium. Hasil pembuahan ditempatkan dalam inkubator khusus
hingga berkembang menjadi embrio, setelah itu embrio akan berkembang menjadi
blastosit. Blastosit yang sehat kemudian ditanamkan
ke dalam rahim wanita untuk melanjutkan perkembangannya hingga menjadi bayi. Proses bayi tabung
dilakukan dengan beberapa tahapan yaitu stimulasi ovulasi, yakni wanita diberikan
obat-obatan atau hormone untuk memicu produksi sel telur yang lebih banyak. Lalu pengambilan sel telur
dari folikel ovarium dapat dilakukan
dengan menggunakan teknik aspirasi folikel
transvaginal. Setelah itu,
sperma dikumpulkan dari pria dengan cara masturbasi atau operasi pengambilan
sperma.
Pembuahan yaitu sel telur dan sperma dipertemukan dilabolatorim
dengan menggunakan dua metode yaitu inseminasi butan intra-sitosol dan
pembuahan in-vitro
konvensional. Kultur embrio yaitu embrio yang dihasikan dari pembuahan dikultur
di labolatirium dalam incubator khusus selama 3-5 hari. Lalu pemindahan embrio yang sudah jadi atau dapat disebut blastosit yang sehat
dipindahkan kedalam rahim
wanita dengan menggunakan
kateter. Fase luteal adalah setelah pemindahan embrio kedalam rahim wanita,
wanita akan diberikan progesteron
untuk mendukung implantasi embrio di dalam rahim. Terakhir akan dilakukan tes kehamilan yakni dua minggu setelah
pemindahan embrio kedalam rahim wanita,
tes dilakukan untuk mengetahui apakai program bayi tabung
tersebut berhasil atau gagal.
Berikut beberapa makanan dan minuman yang
harus dihindari saat program bayi tabung, hindari konsumsi telur mentah tau
telur yang dimasak setengah matang karena berisiko mengandung bakteri
Salmonella yang berbahaya bagi ibu dan janin. Minum minuman yang beralkohol
dapat menurunkan risiko cacat lahir dan hindari keju lunak,keju biru,dan susu
yang belum dipasteurisasi karena berisiko mengandung bakteri yang dapat
menyababkan infeksi. Konsumsilah makanan yang kaya akan nutrisi seperti buah-buahan,
sayur-sayuran, protein tanpa lemak, dan karbohidrat kompleks,minum air putih
yang cukuo untuk menjaga tubuh tetap terhidrasi.
Tidak semua rumah sakit dapat menangani
program bayi tabung hanya rumah sakit yang memiliki peralatan kesehatan yang
memadai dan tim medis yang sudah profesional dalam penanganan program bayi
tabung. Jika dalam pelaksanaan program bayi tabung tidak berhasil sebelumnya,
maka dapat dilakukan lagi program bayi tabung selanjutnya dengan rentan waktu
beberapa bulan. Dokter harus mempertimbangkan juga kondisi fisik dan mental orang
yang menjalani program bayi tabung, serta mempertimbangkan embrio yang telah
digunakan sebelumnya tanpa harus memulai siklus baru lagi.
Adapun cara lain yang dapat dilakukan selain
program bayi tabung, yakni Inseminasi Intra Uteri. Inseminasi Intra Uteri.
Inseminasi Intra Uteri merupakan langkah pembuahan yang dilakukan dengan cara meletakkan
sperma ke dalam rongga rahim menggunakan metode buatan. Singkatnya, sperma yang
telah dikumpulkan dan di proses di laboratorium yang kemudian diletakkan lebih
dalam ke rongga rahim hingga melewati leher rahim. Tujuan
dari metode ini adalah untuk memperpendek jalur sperma untuk mencapai saluran
tuba sehingga dapat mencapai sel telur lebih cepat. Biasanya,
metode inseminasi intrauterin ini juga didukung dengan obat-obatan pemicu
ovulasi yang bertujuan untuk mengoptimalkan ovulasi dan meningkatkan peluang
kehamilan.
Diantara program bayi tabung dan
Inseminasi Intra Uteri keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan
masing-masing. Namun menurut data yang ada, keberhasilan pada program bayi
tabung lebih tinggi dibandingkan dengan Inseminasi Intra Uteri. Hal tersebut
karena pada program bayi tabung embrio sudah pasti terbentuk di luar tubuh dan hanya menunggu
embrio berkembang dengan baik. Sedangkan pada metode inseminasi buatan,
pembuahan antara sperma dan sel telur masih terjadi secara alamiah jadi masih terdapat
kemungkinan bahwa pembuahan gagal terjadi dan tidak akan terjadi kehamilan. Namun
mengingat waktu dan biaya yang diperlukan, inseminasi intrauterin lebih hemat
biaya dibandingkan fertilisasi in vitro, sehingga membutuhkan proses yang
panjang dan investasi waktu yang lebih sedikit.
Memilih antara fertilisasi in vitro dan
inseminasi intrauterine (IUI) tidaklah mudah. Kedua metode tersebut memiliki
kelebihan dan kekurangan, dan pilihan terbaik bergantung pada berbagai faktor,
termasuk usia pasangan, kesehatan, dan tingkat infertilitas. Bagi pasangan yang
menginginkan peluang sukses lebih tinggi, program bayi tabung mungkin bisa
menjadi pilihan yang tepat.Namun perlu diketahui bahwa program ini juga mahal dan memakan waktu.IUI,
sebaliknya, menawarkan prosedur yang lebih cepat, mudah, dan lebih murah. Namun
tingkat keberhasilannya lebih rendah dibandingkan fertilisasi in vitro. Penting
untuk berkonsultasi dengan dokter kandungan untuk mendapatkan informasi yang
lebih komprehensif dan personal mengenai pilihan terbaik untuk Anda dan
pasangan. Selain itu, penting untuk mempertimbangkan aspek psikologis dari
setiap metode. IVF bisa menjadi proses yang lebih emosional dan menegangkan
bagi pasangan karena melibatkan prosedur medis yang lebih kompleks dan invasif.
IUI, sebaliknya, tidak terlalu intens dan terasa lebih alami.