Meningkatkan Kualitas Pendidikan IPA di SD Dengan Media Pembelajaran Berbasis Digital
Oleh: Shafia Idanov
Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa
shafiaidanov18@gmail.com
Berdasarkan laporan United Nation Development Project yang menunjukkan bahwa dalam Human Development Index (HDI) ,Indonesia menduduki peringkat ke 110 diantara berbagai negara di dunia.(Hinduan,2005:1).Dalam meningkatkan kualitas Pendidikan IPA di sd adalah dengan proses pembelajaran di kelas.Sebelum itu ada beberapa hal yang harus dikaji untuk permasalahan pembelajaran IPA adalah:
1. Dalam proses belajar mengajar di sekolah tidak atau belum memberikan kesempatan yang maksimal kepada siswa untuk mengembangkan kreatifitas yang dimiliki.Hal ini terjadi karena gaya belajar guru yang selalu mendriil siswa dengan hafalan berbagai konsep tanpa disertai pemahaman konsep tersebut.
2. Bahan ajar yang diberikan masih terasa lepas dengan permasalahan pokok yang timbul di masyarakat,terutama berkaitan dengan perkembangan teknologi.Maka dari itu diperlukan adanya usaha-usaha dalam mengembangkan bahan ajar sains dengan perkembangan teknologi setempat.
3. Keterampilan proses belum Nampak dalam kegiatan proses pembelajaran di sekolah dengan alas an untuk mengejar target kurikulum.
4. Mata Pelajaran IPA yang konvensional hanya menyiapkan siswa untuk melanjutkan studi yang lebih tinggi dari sebelumnya,bukan untuk menyiapkan SDM yang kritis,peka terhadap lingkungannya,kreatif dan memahami teknologi yang sederhana di tengah-tengah masayarakat sekitar.
Dengan meninjau dan melihat beberapa masalah pembelajaran IPA yang terjadi,maka siswa memang tidak terbiasa dengan cara berpikir menggunakan daya nalar,tetapi lebih dengan cara menghafal.Maka dari itu diperlukan upaya pembelajaran IPA yang mengaitkan dengan berpikir kritis dengan memberikan nuansa teknologi,lingkungan ,dan pembelajaran IPA yang dapat mengacu pada masa depan,dengan begitu dapat di hasilkan siswa-siswi yang bekompeten.
Tujuan adanya pengajaran IPA di sekolah agar peserta didik memiliki penguasaan terhadapa pengetahuaan,sikap ilmiaah,dan keterampilan proses(Kumala,2016:10).Dalam proses pengajaran mata pelajaran IPA di sekolah dasar perlu mengikuti perkembangan zaman karena Pendidikan yang baik adalah Pendidikan yang selalu dapat berkembang mengikuti perkebangan zaman.Dalam abad 21 atau dikenal dengan era revolusi industry 4.0 berdampingan dengan pemanfaatan teknologi digital dan kecakapan abad 21.Kecapakan abad 21 atau 4C meliputi creative thinking,critical thinking and problem solving,communication,dan collaboration.
Keterampilan 4C dapat digabungkan dengan pembelajaran IPA,sehingga harapannya siswa dapat memecahkan berbagai macam masalah yang ditemui di lingkungan sehari-hari atau sekitarnya.Guru berperan dalam menghidupkan suasana belajar yang bergairah menginsirasi dan kreatif (Pramono et al.,2021)Maka guru perlu menjadi pendidik yang peka dan responsif apabila keterampilan 4C akan didekatkan untuk pendekatan diri siswa dengan pembelajaran IPA.Pemanfaatan benda-benda konkret tidak selalu mudah didapatkan ,sehingga disinilah kreativitas guru diperlukan dalam mengelola media pembelajaran yang tepat dan efisien untuk mencapai tujuan pembelajaran IPA.
Media Pembelajaran adalah perantara atau alat dengan bertujuan menginformasikan materi yang lebih menarik dan mudah diterima oleh siswa.Pemanfaatan media pembelajaran dapat menjadi faktor pendukung kelancaran proses pembelajaran IPA di sd terutama dengan mengembangan keterampilan 4C,yang salah satunya adalah berpikir kritis.Dari fakta yang ada masih terdapat guru yang menggunakan media konvensional dikarenakan kurangnya kemampuan yang dimiliki guru dalam mengembangkan media pembelajaran yang berbasis digital seperti video,presentasi,animasi dan lainnya.
Dalam membuat media pembelajaran tentu haruslah disesuaikan dengan tujuan pembelajaran Prinsip pemilihan media pembelajaran yang akan digunakan hendaknya memperhatikan beberapa hal diantaranya:
1.Menentukan jenis media dengan tepat,artinya dalam memilih media haruslah sesuai dengan tujuan dan bahan pelajaran yang akan diajarkan.
2.Menentukan atau mempertimbangkan subyek dengan tepat,artinya perlu diperhitungkan apakah dalam penggunana media itu sesuai dengan kemampuan siswa.
3.Menyajikan media dengan tepat,artinya Teknik dan metode penggunaan media harus disesuaikan dengan tujuan,metode,bahan,waktu dan sarana pendukung lainnya.
Adapun kondisi yang dihadapkan kepada guru dalam menyediakan media pembelajaran,diantaranya:
1.Memilih bahan media yang sesuai dengan tujuan pembelajaran.
2.Memilih dari bahan media yang kurang sesuai dengan tujuan hingga perlu dimodifikasi. 3.Merancang media baru.
Dapat disimpulkan bahwa dalam pemilihan media khususnya pada mata pelajaran IPA SD/MI harus sesuai dengan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai dengan catatan tanpa mengurangi komponen dan instruksional media yang digunakan.
Kurangnya inovasi dalam media pembelajaran dapat menyebabkan hasil belajar siswa yang belum maksimal serta siswa lebih cenderung bosan dalam mengikuti pembelajaran.Permasalahan tersebut harus segera diatasi untuk tercapainya kemampuan siswa dalam aspek kognitif,afektif,maupun psikomotorik.Pada Pembelajaran abad 21 ,media digital adalah menjadi salah satu pilihan yang dapat digunakan dan dikembangkan oleh guru dalam memberikan materi kepada siswa.
Media pembelajaran digital juga dikenal dengan multimedia,yang berarti salah satu jenis media pembelajaran yang dapat merangsang minat belajar siswa terhadap materi yang disampaikan dengan memanfaatkan media digital seperti contoh dalam bentuk audio,video,animasi,gambar.Pemanfaatan media pembelajaran digital ditemukan pada penelitian Pinatih&Putra(2011) yang dilatarbelakangi terbatasnya variasi media pembelajaran yang dimiliki guru dalam proses pembelajaran IPA sehingga peserta didik kekurangan media untuk membantunya belajar secara mandiri.Hasil penilitian tersebut menyimpulkan bahwa komik digital layak digunakan di sekolah dasar terutama pada pembelajaran IPA karena desainnya menarik,cerita di dalam komik mengandung pengalaman belajar 5M dengan pendekatan saintfik dan media komik digital ini bersifat praktis atau mudah diakses.
Penggunaan media sains flipbook juga dapat digunakan guru dalam menyampaikan materi ,dengan adanya media sains flipbook yang berisikan konten interaktif,menyenangkan dan konstektual yang sesuai dengan kehidupan sehari-hari siswa.Seperti video pembelajaran dan juga diadakan kuis yang menarik ini sangat efektif untuk melatih kemandirian belajar peserta didik an kemampuan berpikir kritis siswa.Pemanfaatb media digital juga ternyata didukung oleh Kemendikbudristek sebagai media pembelajaran yang efektid contohnya selama pembelajaran daring.Ada beberapa upaya yang dilakukan kemendikbud,meliputi dengan menyediakan tayangan Pendidikan di televisi dan juga memberikan pelayanan edukatif secara gratis dan berbayar semisal Ruang Guru,Quipper School dan lain sebagainya.
Inovasi pembelajaran sangat diperlukan dengan memanfaatkan media digital untuk menanamkan dan memberdayakan kemampuan berpikir kritis siswa .Peningkatan kemampuan berpikir kritis dapat dilakukan melalui pemilihan media yang sesuai.Media yang dimaksus adalah multimedia pembelajaran interaktif,karena disesuaikan dengan karakteristik peserta didik yang merupakan digital natives (Fitriani,Suwarjo&Wangid,2021).Untuk mengetahui kemampuan peserta didik guru dapat memberikan tes kepada siswa.Dapat dilakukan dengan melalui lembar kerja digital seperti kuis sederhana.
Untuk melakukan inovasi terhadap media pembelajaran dalam menunjang kecakapan abad 21 ini dengan tetap harus menyesuaikan karakteristik siswa dan juga tujuan pembelajaran yang harus dicapai.Kretifitas yang tinggi juga salah satu faktor pendukung keberhasilan proses pembelajaran dengan tercapainya tujuan pembelajaran.Maka dari itu Pendidikan dapat berkembang sesuai perubahan zaman apabila ada fasilitas yang mendukung dan juga penguatan prinsip kualitas guru yang berkompeten dalam menyampaikan materi yang disampaikan.
DAFTAR PUSTAKA
Pendidikan, J., & Konseling, D. (n.d.). Media Digital Dalam Memberdayakan Kemampuan Berpikir Kritis Abad 21 Pada Pembelajaran IPA Di Sekolah Dasar (Vol. 4).
Pendahuluan, S. W. (n.d.). Inovasi Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar. www.diknas.net