Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) pada Mata Pelajaran IPA di Sekolah Dasar dapat Meningkatkan Keaktifan dan Hasil Belajar Siswa.
By Calista Lintang Maharani
Gambar 1. Dokumentasi Pembelajaran di Kelas
Pada dasarnya, Pendidikan merupakan upaya untuk menanamkan pengetahuan, wawasan, keterampilan, dan keahlian kepada setiap individu yang berguna untuk menggali potensi dan mengembangkan bakat serta kepribadian tiap individu. Pendidikan memiliki peran penting dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia serta menciptakan generasi unggul dan kompetitifnya di masa depan atau masa yang akan datang. Suatu Pendidikan tentunya memiliki cita-cita, salah satunya yaitu proses pembelajaran dalam kelas diharapkan mampu menghasilkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkapasitas dan berkualitas sesuai dengan perkembangan zaman. Guru berperan penting dalam mewujudkan kualitas pendidikan yang baik.
Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial (IPA) atau saat ini lebih dikenal dengan nama “Sains” merupakan mata pelajaran wajib di sekolah untuk memahami alam secara sistematis. Pembelajaran IPA bukan hanya kumpulan pengetahuan yang berupa fakta dan konsep saja, tetapi juga merupakan suatu penemuan dan penerapan dalam kehidupan sehari-hari. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dapat mengembangkan keterampilan berpikir seperti melatih siswa untuk berpikir logis, rasional, kritis, kreatif, dan ilmiah. Pembelajaran IPA bukan hanya untuk menguasai pengetahuan saja, tetapi juga dapat menumbuhkan sikap ilmiah, memecahkan masalah, dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berperan menjadi dasar ilmu pengetahuan dan tumpuan perkembangan IPTEK. IPA memiliki 4 unsur utama yang diantaranya ada sikap, proses, produk, dan aplikasi yang akan dipelajari secara terorganisir dan ilmiah.
Saat ini, masih banyak sekolah yang menggunakan metode ceramah yang kurang memuaskan bagi peserta didik. Hal tersebut dapat terlihat dari hasil prestasi belajar siswa yang menurun dan kurang memenuhi Kriteria Kelulusan Minimal (KKM). Untuk mengatasi hal tersebut, guru
harus menyusun strategi pembelajaran yang lebih inovatif dan menarik agar siswa lebih antusias dan semangat untuk mengikuti pembelajaran IPA.
Berdasarkan pernyataan atau realita diatas, penggunaan model pembelajaran dalam suatu pembelajaran sangat diperlukan untuk meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA. Model pembelajaran merupakan alat penting untuk menunjang interaksi antara siswa dengan siswa dan siswa dengan guru.
Model pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL)
Dalam meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPA guru dapat mencoba untuk menggunakan model pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL). Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) merupakan salah satu model pembelajaran yang efektif untuk meningkatkan keaktifan, hasil belajar, dan mengembangkan karakter seorang siswa. Model pembelajaran ini menekankan pada keterlibatan aktif siswa, materi pelajaran dengan konteks kehidupan nyata atau kehidupan sehari-hari, dan menciptakan suasana belajar yang menyenangkan. Penerapan model pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) diharapkan dapat menghasilkan generasi muda yang cerdas, kreatif, dan mampu memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari.
Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) memiliki beberapa karakteristik yang diantaranya seperti Berpusat pada pengetahuan dan pengalaman, mendorong siswa untuk berpikir kritis, kreatif, dan memecahkan masalah. Contextual Teaching and Learning (CTL) juga dapat menciptakan suasana belajar yang menyenangkan, aktif, dan interaktif dengan memanfaatkan berbagai sumber belajar.
Contextual Teaching and Learning (CTL) memiliki tujuan yang diantaranya seperti:
1. Untuk memotivasi siswa dalam memahami makna materi pelajaran secara mendalam dengan menghubungkannya dengan konteks kehidupan sehari-hari.
2. Membekali siswa dengan pengetahuan dan keterampilan yang fleksibel dan dapat diterapkan dalam berbagai situasi.
Peran Guru dalam pengguna model pembelajaran Contextual Teaching and Learning yaitu:
- Guru berperan sebagai fasilitator yang membantu siswa dalam menghubungkan materi pelajaran dengan dunia nyata.
- Guru dapat mendorong siswa untuk membangun hubungan antara pengetahuan dan penerapannya dalam kehidupan sebagai individu, anggota keluarga, dan masyarakat.
Contextual Teaching and Learning (CTL) memiliki mamfaat bagi siswa yang diantaranya yaitu:
- Dapat meningkatkan motivasi, keaktifan, dan pemahaman siswa terhadap materi pelajaran.
- Mengembangkan kemampuan berpikir kritis, kreatif, dan problem solving siswa.
- Membekali siswa dengan pengetahuan dan keterampilan yang dapat diterapkan dalam kehidupan nyata atau kehidupan sehari-hari.
Kelebihan dan Kekurangan Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL)
Kelebihan dan Kekurangan dari Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning ketika digunakan di sekolah dasar yaitu:
Kelebihan
- Dapat mendorong siswa untuk terlibat aktif dalam proses pembelajaran, sehingga siswa lebih termotivasi untuk belajar dan memahami mata pelajaran.
- Membantu siswa memahami materi pelajaran dengan lebih baik dan mendalam karena mereka dapat menghubungkannya dengan situasi dan konteks kehidupan sehari-hari
- Mendorong siswa untuk berpikir kritis, kreatif, dan mencari solusi atas permasalahan yang diberikan.
- Dapat membantu siswa mengembangkan karakter dan nilai-nilai positif, seperti kerja sama, tanggung jawab, dan toleransi.
Kekurangan
- 1) Membutuhkan perencanaan dan persiapan yang lebih matang dibandingkan dengan model pembelajaran tradisional.
- 2) Guru yang menerapkan Contextual Teaching and Learning harus lebih kreatif dan terampil dalam menggunakan berbagai metode dan strategi pembelajaran.
- 3) Contextual Teaching and Learning membutuhkan dukungan dan sumber daya yang memadai dari sekolah, seperti buku, alat peraga, dan media pembelajaran.
- 4) Contextual Teaching and Learning berisiko dapat menimbulkan miskonsepsi pada siswa jika guru tidak dapat memberikan penjelasan dengan tepat dan akurat.