-->

Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) pada Mata Pelajaran IPA di Sekolah Dasar dapat Meningkatkan Keaktifan dan Hasil Belajar Siswa.

Minggu, 30 Juni 2024 | Juni 30, 2024 WIB | 0 Views Last Updated 2024-06-30T13:01:35Z

 Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) pada Mata Pelajaran  IPA di Sekolah Dasar dapat Meningkatkan Keaktifan dan Hasil Belajar Siswa. 

By Calista Lintang Maharani  

Gambar 1. Dokumentasi Pembelajaran di Kelas 

Pada dasarnya, Pendidikan merupakan upaya untuk menanamkan pengetahuan, wawasan,  keterampilan, dan keahlian kepada setiap individu yang berguna untuk menggali potensi dan  mengembangkan bakat serta kepribadian tiap individu. Pendidikan memiliki peran penting  dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia serta menciptakan generasi unggul dan  kompetitifnya di masa depan atau masa yang akan datang. Suatu Pendidikan tentunya memiliki  cita-cita, salah satunya yaitu proses pembelajaran dalam kelas diharapkan mampu  menghasilkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkapasitas dan berkualitas sesuai dengan  perkembangan zaman. Guru berperan penting dalam mewujudkan kualitas pendidikan yang  baik. 

Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial (IPA) atau saat ini lebih dikenal dengan nama “Sains”  merupakan mata pelajaran wajib di sekolah untuk memahami alam secara sistematis.  Pembelajaran IPA bukan hanya kumpulan pengetahuan yang berupa fakta dan konsep saja,  tetapi juga merupakan suatu penemuan dan penerapan dalam kehidupan sehari-hari. Ilmu  Pengetahuan Alam (IPA) dapat mengembangkan keterampilan berpikir seperti melatih siswa  untuk berpikir logis, rasional, kritis, kreatif, dan ilmiah. Pembelajaran IPA bukan hanya untuk  menguasai pengetahuan saja, tetapi juga dapat menumbuhkan sikap ilmiah, memecahkan  masalah, dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. 

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berperan menjadi dasar ilmu pengetahuan dan tumpuan  perkembangan IPTEK. IPA memiliki 4 unsur utama yang diantaranya ada sikap, proses,  produk, dan aplikasi yang akan dipelajari secara terorganisir dan ilmiah.  

Saat ini, masih banyak sekolah yang menggunakan metode ceramah yang kurang memuaskan  bagi peserta didik. Hal tersebut dapat terlihat dari hasil prestasi belajar siswa yang menurun  dan kurang memenuhi Kriteria Kelulusan Minimal (KKM). Untuk mengatasi hal tersebut, guru 

harus menyusun strategi pembelajaran yang lebih inovatif dan menarik agar siswa lebih  antusias dan semangat untuk mengikuti pembelajaran IPA.  

Berdasarkan pernyataan atau realita diatas, penggunaan model pembelajaran dalam suatu  pembelajaran sangat diperlukan untuk meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa pada  mata pelajaran IPA. Model pembelajaran merupakan alat penting untuk menunjang interaksi  antara siswa dengan siswa dan siswa dengan guru.  

Model pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) 

Dalam meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPA guru dapat  mencoba untuk menggunakan model pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL).  Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) merupakan salah satu model  pembelajaran yang efektif untuk meningkatkan keaktifan, hasil belajar, dan mengembangkan  karakter seorang siswa. Model pembelajaran ini menekankan pada keterlibatan aktif siswa,  materi pelajaran dengan konteks kehidupan nyata atau kehidupan sehari-hari, dan menciptakan  suasana belajar yang menyenangkan. Penerapan model pembelajaran Contextual Teaching and  Learning (CTL) diharapkan dapat menghasilkan generasi muda yang cerdas, kreatif, dan  mampu memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari. 

Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) memiliki beberapa karakteristik  yang diantaranya seperti Berpusat pada pengetahuan dan pengalaman, mendorong siswa untuk  berpikir kritis, kreatif, dan memecahkan masalah. Contextual Teaching and Learning (CTL)  juga dapat menciptakan suasana belajar yang menyenangkan, aktif, dan interaktif dengan  memanfaatkan berbagai sumber belajar.  

Contextual Teaching and Learning (CTL) memiliki tujuan yang diantaranya seperti: 

1. Untuk memotivasi siswa dalam memahami makna materi pelajaran secara mendalam  dengan menghubungkannya dengan konteks kehidupan sehari-hari. 

2. Membekali siswa dengan pengetahuan dan keterampilan yang fleksibel dan dapat  diterapkan dalam berbagai situasi. 

Peran Guru dalam pengguna model pembelajaran Contextual Teaching and Learning yaitu: 

  1. Guru berperan sebagai fasilitator yang membantu siswa dalam menghubungkan materi  pelajaran dengan dunia nyata. 
  2. Guru dapat mendorong siswa untuk membangun hubungan antara pengetahuan dan  penerapannya dalam kehidupan sebagai individu, anggota keluarga, dan masyarakat. 

Contextual Teaching and Learning (CTL) memiliki mamfaat bagi siswa yang diantaranya  yaitu: 

  1. Dapat meningkatkan motivasi, keaktifan, dan pemahaman siswa terhadap materi  pelajaran.
  2. Mengembangkan kemampuan berpikir kritis, kreatif, dan problem solving siswa.
  3. Membekali siswa dengan pengetahuan dan keterampilan yang dapat diterapkan dalam  kehidupan nyata atau kehidupan sehari-hari.

Kelebihan dan Kekurangan Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) 

Kelebihan dan Kekurangan dari Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning ketika  digunakan di sekolah dasar yaitu: 

Kelebihan  

  1. Dapat mendorong siswa untuk terlibat aktif dalam proses pembelajaran, sehingga siswa lebih termotivasi untuk belajar dan memahami mata pelajaran. 
  2. Membantu siswa memahami materi pelajaran dengan lebih baik dan mendalam karena  mereka dapat menghubungkannya dengan situasi dan konteks kehidupan sehari-hari
  3. Mendorong siswa untuk berpikir kritis, kreatif, dan mencari solusi atas permasalahan  yang diberikan. 
  4. Dapat membantu siswa mengembangkan karakter dan nilai-nilai positif, seperti kerja  sama, tanggung jawab, dan toleransi. 

Kekurangan  

  1. 1) Membutuhkan perencanaan dan persiapan yang lebih matang dibandingkan dengan  model pembelajaran tradisional. 
  2. 2) Guru yang menerapkan Contextual Teaching and Learning harus lebih kreatif dan  terampil dalam menggunakan berbagai metode dan strategi pembelajaran.
  3. 3) Contextual Teaching and Learning membutuhkan dukungan dan sumber daya yang  memadai dari sekolah, seperti buku, alat peraga, dan media pembelajaran.
  4. 4) Contextual Teaching and Learning berisiko dapat menimbulkan miskonsepsi pada  siswa jika guru tidak dapat memberikan penjelasan dengan tepat dan akurat.


×
Berita Terbaru Update