Pembelajaran IPA yang Efektif dan Berkarakter di Sekolah Dasar
Antonius Juliman
S1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar,Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa
Antoniusjuliman07@gmail.com
Abstrak
Pembelajaran dan karakterisasi IPA di Sekolah Dasar (SD) penting untuk mengembangkan kemampuan berpikir kritis, analitis, dan kreatif siswa. Artikel ini membahas strategi praktis dan kreatif dalam pengajaran sains di sekolah dasar. Pembelajaran IPA yang baik melibatkan siswa dalam kegiatan yang menitikberatkan pada observasi, evaluasi, investigasi, analisis, dan interpretasi berdasarkan data observasi. Pembelajaran yang berpusat pada siswa memungkinkan siswa berpikir mandiri dan kreatif, sehingga siswa senang dan termotivasi untuk belajar mandiri.
Kata Kunci:Pembelajaran yang Efektif dan Berkarakter.
Abstrak
Learning and characterizing science in elementary schools (SD) is important for developing students' critical, analytical and creative thinking abilities. This article discusses practical and creative strategies in teaching science in elementary schools. Good science learning involves students in activities that focus on observation, evaluation, investigation, analysis and interpretation based on observation data. Student-centered learning allows students to think independently and creatively, so that students are happy and motivated to learn independently.
Keywords: Effective and Characteristic Learning.
PENDAHULUAN
Pembelajaran IPA di sekolah dasar bertujuan untuk mengembangkan kemampuan berpikir kritis, analisis dan kreativitas siswa. Namun masih banyak guru yang mengajarkan IPA secara teori dan tidak memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengamati, meneliti dan berpikir kritis. Dalam artikel ini, kami membahas strategi praktis dan kreatif dalam pengajaran sains di sekolah dasar.Pengkajian ilmu pengetahuan memegang peranan penting dalam proses pendidikan dan perkembangan teknologi, karena ilmuwan mempunyai daya tarik dan mempunyai kemampuan untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan salah satu mata pelajaran yang mempunyai peranan penting dalam dunia pendidikan, hal ini terlihat dari jam pelajaran yang lebih lama dibandingkan mata pelajaran lainnya. Kursus sains terapan ditawarkan ditingkat pendidikan, dari sekolah dasar hingga universitas.Secara umum, para guru menyadari bahwa sains dipandang sebagai mata pelajaran yang menarik bagi sebagian besar siswa. Namun kebutuhan akan generalisasi dan kejelasan menjadi alasan mengapa kelas sains tidak populer.
Hal ini terlihat dari hasil kinerja siswa yang buruk, dan siswa sering kali menganggap kelas sains membosankan. Sepanjang proses pembelajaran, guru perlu memahami bagaimana memotivasi siswa agar mereka menikmati pembelajaran IPA dan memahami dengan baik materi yang disampaikan.
METODE
Metode yang digunakan dalam penelitian ini; Metode yang digunakan adalah deskriptif berdasarkan observasi, pengalaman dan hasil penelitian kepustakaan. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara dan analisis dokumen.
HASIL PEMBAHASAN
Pembelajaran sains yang efektif dan bermakna di sekolah dasar dapat dicapai dengan beberapa strategi. Pertama, pembelajaran sains harus berpusat pada siswa, memungkinkan siswa berpikir mandiri dan berkreasi dengan bebas. Kedua, dalam pembelajaran IPA, penekanannya harus diberikan pada observasi, evaluasi, penelitian, analisis dan interpretasi berdasarkan data observasi. Ketiga, model pembelajaran sains inkuiri hendaknya dibuat mencerminkan hakikat sains, seperti Salingtemas, CTL, danInformation Processing Skills (KPS).
Pembelajaran sains yang efektif dan bermakna di sekolah dasar juga dimungkinkan melalui metode kolaboratif seperti penelitian kelompok. Dengan demikian, nilai-nilai karakteristik seperti berpikir kritis, rasionalitas, kreativitas dan inovasi, rasa ingin tahu, menghargai pendapat orang lain, kebaikan, kejujuran dan tanggung jawab dapat dimasukkan dalam proses pembelajaran.Pembelajaran sains yang efektif dan bermakna di sekolah dasar juga dapat dicapai melalui metode berbasis teknologi seperti penggunaan aplikasi dan website yang berisi perangkat sains. Dengan cara ini siswa dapat memahami materi ilmiah dengan lebih baik dan mudah.
KESIMPULAN
Simpulan
Pembelajaran sains yang efektif dan bermakna di sekolah dasar dapat dicapai dengan beberapa strategi. Strategi tersebut mengarahkan siswa pada kegiatan yang fokus pada observasi, evaluasi, penelitian, analisis, dan interpretasi berdasarkan data observasi. Pengajaran sains yang berpusat pada siswa dan mencerminkan hakikat sains dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis, analitis, dan kreatif siswa. Misalnya, pendidikan sains yang baik dan berkarakter di sekolah dasar dapat membantu siswa mengembangkan nilai
nilai moral yang berkaitan dengan tujuan pendidikan.
Saran
1. Guru perlu memahami cara memotivasi siswa agar senang belajar IPA dan memahami materi yang disampaikan.
2. Guru hendaknya menggunakan strategi pengajaran yang praktis dan berkarakteristik seperti model inkuiri, Salingtemas, CTL dan teknik pengolahan informasi (KPS).
3. Guru hendaknya menggunakan metode kolaboratif, seperti penelitian kelompok, untuk mengintegrasikan nilai-nilai ke dalam proses pembelajaran.
4. Guru hendaknya menggunakan metode berbasis teknologi, seperti menggunakan program dan website yang memuat materi ilmiah, untuk memahami materi ilmiah dengan jelas dan mudah.
5. Guru hendaknya senantiasa memantau dan mengevaluasi keberhasilan metode pengajaran ilmiah agar peserta didik dapat mengembangkan keterampilannya sesuai dengan tujuan pendidikan.
DAFTAR PUSTAKA
Abruscato, J. (1988). Teaching children science. Prentice Hall, Inc., Prentice Hall Bldg., Englewood Cliffs, NJ 07632.
Dasim, B. (2003). Model Pembelajaran PAI Berbasis Portofolio.
Budimansyah, Dasim. dkk. (2009). PAKEM Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan. Bandung: PT Genesindo.
Bundu, P. (2006). Penilaian keterampilan proses dan sikap ilmiah dalam pembelajaran sains SD. Jakarta: Depdiknas.
Darmodjo, H., & Kaligis, J. R. (1993). Pendidikan Ipa 2. Jakarta: Depdikbud. Seqip, T. (2002). Buku IPA Guru.
Wedyawati, N., & Lisa, Y. (2019). Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar. Deepublish. Suyudi, A. (2003). Dasar-dasar IPA. Malang: F. MIPA UNM.
Wahyu, W. (2011). Masalah dan Usaha Membangun Karakter Bangsa. Komunitas: International Journal of Indonesian Society and Culture, 3(2), 168850.
Arends, R., & Kilcher, A. (2010). Teaching for student learning. New York: Routledge.
Kemdiknas, T. P. (2011). Panduan Pelaksanaan Pendidikan Karakter. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Badan Penelitian dan Pengembangan, Kemendiknas.
Davidson, M. (2014). Perspektif penelitian pendidikan karakter abad 21. Jurnal Pendidikan Karakter , 10 (1), 77.
Kuslan, L. I., & Stone, A. H. (1972). Teaching children science: an inquiry approach. (No Title).