-->

Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

Pembelajaran IPA yang Efektif dan Berkarakter di Sekolah Dasar

Selasa, 25 Juni 2024 | Juni 25, 2024 WIB | 0 Views Last Updated 2024-06-25T08:43:12Z


Pembelajaran IPA yang Efektif dan Berkarakter di Sekolah Dasar

Antonius Juliman 

S1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar,Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa 

Antoniusjuliman07@gmail.com 

Abstrak 

Pembelajaran dan karakterisasi IPA di Sekolah Dasar (SD) penting untuk mengembangkan  kemampuan berpikir kritis, analitis, dan kreatif siswa. Artikel ini membahas strategi praktis  dan kreatif dalam pengajaran sains di sekolah dasar. Pembelajaran IPA yang baik melibatkan  siswa dalam kegiatan yang menitikberatkan pada observasi, evaluasi, investigasi, analisis, dan  interpretasi berdasarkan data observasi. Pembelajaran yang berpusat pada siswa  memungkinkan siswa berpikir mandiri dan kreatif, sehingga siswa senang dan termotivasi  untuk belajar mandiri. 

Kata Kunci:Pembelajaran yang Efektif dan Berkarakter. 

Abstrak 

Learning and characterizing science in elementary schools (SD) is important for developing  students' critical, analytical and creative thinking abilities. This article discusses practical and  creative strategies in teaching science in elementary schools. Good science learning involves  students in activities that focus on observation, evaluation, investigation, analysis and  interpretation based on observation data. Student-centered learning allows students to think  independently and creatively, so that students are happy and motivated to learn independently. 

Keywords: Effective and Characteristic Learning.


PENDAHULUAN 

Pembelajaran IPA di sekolah dasar  bertujuan untuk mengembangkan  kemampuan berpikir kritis, analisis dan  kreativitas siswa. Namun masih banyak  guru yang mengajarkan IPA secara teori  dan tidak memberikan kesempatan kepada  siswa untuk mengamati, meneliti dan  berpikir kritis. Dalam artikel ini, kami  membahas strategi praktis dan kreatif  dalam pengajaran sains di sekolah  dasar.Pengkajian ilmu pengetahuan  memegang peranan penting dalam proses  pendidikan dan perkembangan teknologi,  karena ilmuwan mempunyai daya tarik dan  mempunyai kemampuan untuk  mengembangkan ilmu pengetahuan dan  teknologi.  

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)  merupakan salah satu mata pelajaran yang  mempunyai peranan penting dalam dunia  pendidikan, hal ini terlihat dari jam  pelajaran yang lebih lama dibandingkan  mata pelajaran lainnya. Kursus sains  terapan ditawarkan ditingkat pendidikan,  dari sekolah dasar hingga  universitas.Secara umum, para guru  menyadari bahwa sains dipandang sebagai  mata pelajaran yang menarik bagi sebagian  besar siswa. Namun kebutuhan akan  generalisasi dan kejelasan menjadi alasan  mengapa kelas sains tidak populer.  

Hal ini terlihat dari hasil kinerja  siswa yang buruk, dan siswa sering kali  menganggap kelas sains membosankan.  Sepanjang proses pembelajaran, guru perlu  memahami bagaimana memotivasi siswa  agar mereka menikmati pembelajaran IPA  dan memahami dengan baik materi yang  disampaikan. 

METODE  

Metode yang digunakan dalam  penelitian ini; Metode yang digunakan  adalah deskriptif berdasarkan observasi,  pengalaman dan hasil penelitian  kepustakaan. Data dikumpulkan melalui  observasi, wawancara dan analisis  dokumen. 

HASIL PEMBAHASAN 

Pembelajaran sains yang efektif dan  bermakna di sekolah dasar dapat dicapai  dengan beberapa strategi. Pertama,  pembelajaran sains harus berpusat pada  siswa, memungkinkan siswa berpikir  mandiri dan berkreasi dengan bebas.  Kedua, dalam pembelajaran IPA,  penekanannya harus diberikan pada  observasi, evaluasi, penelitian, analisis dan  interpretasi berdasarkan data observasi.  Ketiga, model pembelajaran sains inkuiri  hendaknya dibuat mencerminkan hakikat  sains, seperti Salingtemas, CTL,  danInformation Processing Skills (KPS).

Pembelajaran sains yang efektif dan  bermakna di sekolah dasar juga  dimungkinkan melalui metode kolaboratif  seperti penelitian kelompok. Dengan  demikian, nilai-nilai karakteristik seperti  berpikir kritis, rasionalitas, kreativitas dan  inovasi, rasa ingin tahu, menghargai  pendapat orang lain, kebaikan, kejujuran  dan tanggung jawab dapat dimasukkan  dalam proses pembelajaran.Pembelajaran  sains yang efektif dan bermakna di sekolah  dasar juga dapat dicapai melalui metode  berbasis teknologi seperti penggunaan  aplikasi dan website yang berisi perangkat  sains. Dengan cara ini siswa dapat  memahami materi ilmiah dengan lebih baik  dan mudah. 

KESIMPULAN 

Simpulan 

Pembelajaran sains yang efektif dan  bermakna di sekolah dasar dapat dicapai  dengan beberapa strategi. Strategi tersebut  mengarahkan siswa pada kegiatan yang  fokus pada observasi, evaluasi, penelitian,  analisis, dan interpretasi berdasarkan data  observasi. Pengajaran sains yang berpusat  pada siswa dan mencerminkan hakikat  sains dapat meningkatkan kemampuan  berpikir kritis, analitis, dan kreatif siswa.  Misalnya, pendidikan sains yang baik dan  berkarakter di sekolah dasar dapat  membantu siswa mengembangkan nilai 

nilai moral yang berkaitan dengan tujuan  pendidikan. 

Saran 

1. Guru perlu memahami cara memotivasi  siswa agar senang belajar IPA dan  memahami materi yang disampaikan.  

2. Guru hendaknya menggunakan strategi  pengajaran yang praktis dan  berkarakteristik seperti model inkuiri,  Salingtemas, CTL dan teknik pengolahan  informasi (KPS).  

3. Guru hendaknya menggunakan metode  kolaboratif, seperti penelitian kelompok,  untuk mengintegrasikan nilai-nilai ke  dalam proses pembelajaran. 

4. Guru hendaknya menggunakan metode  berbasis teknologi, seperti menggunakan  program dan website yang memuat materi  ilmiah, untuk memahami materi ilmiah  dengan jelas dan mudah.  

5. Guru hendaknya senantiasa memantau  dan mengevaluasi keberhasilan metode  pengajaran ilmiah agar peserta didik dapat  mengembangkan keterampilannya sesuai  dengan tujuan pendidikan.

DAFTAR PUSTAKA 

Abruscato, J. (1988). Teaching children science. Prentice Hall, Inc., Prentice Hall Bldg.,  Englewood Cliffs, NJ 07632. 

Dasim, B. (2003). Model Pembelajaran PAI Berbasis Portofolio. 

Budimansyah, Dasim. dkk. (2009). PAKEM Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, dan  Menyenangkan. Bandung: PT Genesindo. 

Bundu, P. (2006). Penilaian keterampilan proses dan sikap ilmiah dalam pembelajaran sains  SD. Jakarta: Depdiknas

Darmodjo, H., & Kaligis, J. R. (1993). Pendidikan Ipa 2. Jakarta: Depdikbud. Seqip, T. (2002). Buku IPA Guru. 

Wedyawati, N., & Lisa, Y. (2019). Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar. Deepublish. Suyudi, A. (2003). Dasar-dasar IPA. Malang: F. MIPA UNM

Wahyu, W. (2011). Masalah dan Usaha Membangun Karakter Bangsa. Komunitas:  International Journal of Indonesian Society and Culture, 3(2), 168850. 

Arends, R., & Kilcher, A. (2010). Teaching for student learning. New York: Routledge

Kemdiknas, T. P. (2011). Panduan Pelaksanaan Pendidikan Karakter. Jakarta: Pusat  Kurikulum dan Perbukuan, Badan Penelitian dan Pengembangan, Kemendiknas

Davidson, M. (2014). Perspektif penelitian pendidikan karakter abad 21. Jurnal Pendidikan  Karakter , 10 (1), 77. 

Kuslan, L. I., & Stone, A. H. (1972). Teaching children science: an inquiry approach. (No  Title).


×
Berita Terbaru Update