NAMA : FITRIA AYU NOVITA SETYANINGRUM
NIM :2024015137
KELAS: 1D
PRODI : PGSD
Pendidikan Berkualitas Untuk Mempersiapkan Generasi Indonesia emas 2045
Kebijakan mengenai pengembangan pendidikan yang hanya didasarkan pada hasrat dan kepentingan politik sesaat, sejatinya hanya akan mendakalkan makna sekaligus membelenggu ruh pendidikan itu sendiri. Pendidikan memainkan peran yang sangat krusial dalam membentuk masa depan sebuah bangsa. Pendidikan yang berkualitas adalah salah satu pilar utama dalam mempersiapkan generasi penerus bangsa menuju Indonesia emas pada tahun 2045. Diharapkan kerjasama dari berbagai pihak baik dari pemerintah, Tenaga Pendidik, lembaga pendidikan, dan masyarakat dalam menciptakan pendidikan yang berkualitas untuk mempersiapkan generasi bangsa menuju Indonesia emas. Bersama-sama, kita dapat membentuk generasi yang akan menjadi tulang punggung pembangunan Indonesia dan menjadikan Indonesia Emas tahun 2045 sebuah kenyataan yang gemilang.Kata Kunci: Pendidikan Berkualitas; Indonesia Emas 2045; Pendidikan Karakter.
Jika kita kembali jauh ke belakang, pendidikan di Indonesia sebetulnya memiliki semangat pembebasan. Hal inilah yang tergambar dari kesaksian sejarah, tokoh bangsa kita, seperti Ki Hajar Dewantara, KH Ahmad Dahlan, HOS Cokroaminoto, Buya Hamka, RA Kartini dan tokoh serta pahlawan pejuang pendidikan lainnya, yang menjadikan pendidikan sebagai ruang yang membebaskan masyarakat dari belenggu penjajahan, kebodohan, kemiskinan, dan sebagainya.Pendidikan Itu Sejatinya Membebaskan, sementara politisasi di dunia pendidikan justru membuat kita melihat yang sebaliknya. Seperti yang dikatakan Galih Nugraha dalam buku Pendidikan yang Menjajah (2021), politisasi pendidikan akan membuat pendidikan menjadi penjara yang membelenggu, bahkan menjajah. Padahal, seperti kata Tan Malaka, pendidikan itu harus membebaskan manusia dari: kesengsaraan, ketertindasan, dan ketidaktahuan, serta menjadikan hidup lebih berguna bagi masyarakat.Pendidikan adalah kunci memajukan generasi masa depan bangsa. Tanpa pendidikan yang tersistem dan berjalan dengan baik, obrolan dan diskusi soal cita cita dan mimpi ambisius tentang Indonesia Emas 2045, hanyalah omong kosong belaka. Kita memang mengharapkan adanya pendidikan berkualitas bagi anak-anak kita. Namun di sisi lain, kenyataan pahit ini begitu nyata terasa. Pendidikan kita terjebak dalam alur birokrasi yang rumit, tetapi di sisi lain kita mendapati pencapaianpencapaian yang dangkal, maka fakta pendidikan sebagai komoditas pun tak terbantahkan lagi.