-->

Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

Pendidikan Tamansiswa Solusi Indonesia Emas 2045

Jumat, 10 Januari 2025 | Januari 10, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-01-10T23:14:50Z

 Pendidikan Tamansiswa Solusi Indonesia Emas 2045



Indonesia memiliki visi uuntuk menjadi negara maju pada tahun 2045, yang dikenal sebagai Indonesia Emas. Untuk mencapi visi ini, Pendidikan berkualitas merupakan kunci utama. Tamansiswa, sebagai salah satu Lembaga Pendidikan tertua di Indonesia, menawarkan Solusi yang efektif.

Tamansiswa merupakan badan perjuangan kebudayaan dan Pembangunan Masyarakat, yang menggunakan Pendidikan dalam arti luas sebagai sarana. Pendidikan Tamnsiswa yang berakar dari ajaran Ki Hadjar Dewantara, dapat menjadi Solusi untuk mencapai misi Indonesia Emas 2045. Pendekatan ini menekankan Pendidikan karakter, budaya dan kekmanusiaan, serta melibatkan keluarga, sekolah, dan Masyarakat dalam proses belajar. Revitalisasi Tamansiswa diharapkan dapat membentuk generasi yang cerdas, inovatif, dan serta mendukung Pendidikan inklusif dan gratis dari PAUD hingga jenjang tinggi. Dengan focus pada pengembangan sumber daya manusia yang holistik, pendidikan Tamansisawa dapat mempersiapkan anak-anak Indonesia untuk masa depan yang lebih baik. 

Prinsip Pendidikan Tamansiswa

  1. Pendidikan nasional: Megembangkan kesadaran dan kecintaan terhadap bangsa dan negara.

  2. Pendidikan Karakter: Membangun karakter yang kua, mandiri, dan bertanggung jawab.

  3. Pendidikan Holistik: Mengintegrasikan Pendidikan akademik, spiritual dan fisk.

  4. Pendidikan partisipatif: Mengajak siswa berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran.

Kontribusi Tamansiswa pada Indonesia Emas 2045

  1. Membangun Generasi Berkarakter:

Tamansiswa focus pada pengembangan karakter yang kuat dan bertanggung jawab.

  1. Meningkatkan kualitas Pendidikan:

Tamansiswa berkomitmen pada Pendidikan berkualitas yayng sesuai dengan kkebutuhan bangsa.

  1. Mengembangkan kemampuan kkreatif:

Tamansiswa mendorong kreativitas dan inovasi siswa.

  1. Membangun kesadaran Nasional:

Tamansiswa mengajarkan kesadaran kecintaan terhadap bangsa dan negara.


Strategi Implementasi


  1. Pengembangan Kurikulum:

Mengintegrasikan nilai-nilai karakter dan kebangsaan ke dalam kurikulum

  1. Penggunaan teknologi:

Mengunakan teknologi untuk meningkatkan kualitas Pendidikan

  1. Pengembangan Guru:

Meningkatkan kopentensi guru melalui pelatihan dan Pendidikan berkelanjutan.

  1. Kerjasama dengan stakeholder:

Mege,mbangkan Kerjasama dengan pemerintah, industry, dan masyrakat.

Manfaat:

  1. Meningkatkan kualitas Pendidikan

  2. Mengembangkan karakter bangsa.

  3. Meningkatkan kesadaran Nasional.

  4. Membangun generasi berkemampuan global.

  5. Meningkatkan daya saing.

Tantangan:

  1. Menghadapi perubahan tekknologi.

  2. Mengatasi kesenjangan Pendidikan.

  3.  Meningkatkan kopetensi guru.

  4. Menghadapi globalisai.

  5. Mengatasi keterbatasan sumber daya.

Solusi:

  1. Investasi pada teknologi Pendidikan.

  2. Pelatihan guru berkelanjutan.

  3. Peningkatan kurikuluum yang relevan.

  4. Meningkatkan kerjasam dengan industry.

  5. Peningkatan infrastruktur Pendidikan.

Dan sejak sejak awal berdirinya Tamansiswa selalu berjuang untuk mempertahankan hidup dan mempertahankan cita-citanya. Adeapun cita-cita Tamansiswa adalah untuk meningkatkan harkat manusia, khususnya manusia Indonesia agar berkehidupan yang seperti manusia pada umumnya,  bebas dari penindasan, hidup mereka dapat dapat menentukan nasibnya sendiri serta berkesejahteraan dan hidup Bahagia. Tamansiswa juga bercita-cita untuk turut membantu membangun Masyarakat yang tertib damai, manusia yang hidup Sejahtera dan salam Bahagia sebagai bangsa yang hidup berdaulat dan Merdeka. Dalam usaha mencapai usaha cita-cita tersebut, tamansiswa mempergunakan kegiatan Pendidikan sebagai sarananya, baik Pendidikan formal di sekolah-sekolah, maupun Pendidikan di luar sekolah, yang berupa Pendidikan ketermpilan dan kemasyarakatan dalam ajaran Tamanasiswa dikenal dengan teori “Tripusat Pendidikan”.

Tripusat pendidikan merupakan sistem Pendidikan tamansiswa yang dilakukakan dalam perguruan (sistem paguron) memusatkannya pada tiga lingkungan pendidikan, yaitu: 1) Lingkungan Keluarga, 2) Lingkungan Sekolah, 3) Lingkungan Masyarakat. Ketiga lingkungan  tersebut saling berkaitan erat dilaksankan dalam bentuk perguruan yang mensyaratkan adanya:

  1. Rumah Potong

  2. Kegiatan belajar mengajar

  3. Kegiatan berlatih

  4. Kegiatan hidup kemasyarakatan bersaskan kekeluargaan 

  5. Pondok asrama bagi siswa

Hal ini menjadikan perguruan sebagai pusat kegiatan hidup kebudayaan dalam melaksankan “belajar seumur hidup” dan membias ke luar perguruan yang memberi manfaat bagi Masyarakat sekitar dalam usaha mencerdaskan kehidupan bangsa.

Keadaan alam dan zaman semakin maju, ilman pengetahuan semakin meningkat, hubungan antar manusia makin luas, batas antaara kota – desa hamper tidak terlihat, pergaulan manusia telah sedemikian komplek dalam segala kehidupan, maka untuk mempertahankan dan memelihara kahadiran Tamansiswa sudah tidak dapat dipertahankan lagi. Oleh kareana itu, kita harus mulai memperkenalkan ketamansiswaan dengan cara ilmiah, melalui ilmu pengetahuan, walaupun tidak meninggalkan segi pengalaman dan pengamatannya. Pendidikan ketamamsiswaan perlu diberikan secaara ilmiah dengan memperhatikan segi kognitif, efektif maaupun psikomotorik. Dalam ajaran ketamansiswaan dikenal dengan istilah Tringa, yaitu Nngerti, Ngerasa, dan Nglakoni di dalam mempelajari suatu ilmu pengetahuan, yanyg pada tataran selanjutnya meningkat menjadi Tri N yaitu Niteni, Nirokake, Nambahi. Dengan demikian menambahkan daya kreativitas anak didik.  

  



×
Berita Terbaru Update