-->

Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

Peran Pendidikan Tamansiswa untuk Membangun Indonesia Emas 2045

Rabu, 08 Januari 2025 | Januari 08, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-01-08T16:52:05Z

 


Penulis: Laras Arti Pramadani (2024015171)


Indonesia Emas 2045 merupakan visi pemerintah Indonesia untuk mencapai status negara maju dan berkelanjutan pada tahun 2045. Visi ini bertepatan dengan hari kemerdekaan Indonesia ke-100 dan telah disahkan melalui Undang-Undang No. 59 Tahun 2024 tentang rencana pembangunan jangka panjang nasional tahun 2025-2045 oleh Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS). Terdapat beberapa Pilar Utama sebagai tujuan Pembangunan Indonesia Emas 2045, yaitu:

1. Pendidikan dan Penelitian.

2. Inovasi dan Teknologi.

3. Infrastruktur.

4. Ekonomi Hijau.

5. Kesehatan dan Kesejahteraan.

6. Pemerintahan yang Efektif.

Dari beberapa Pilar Utama, penulis berfokus pada pilar ke-1 yaitu Pendidikan dan Penelitian yang sangat berpengaruh pada Pembangunan Indonesia emas 2045. 

Apa sih, pentingnya pendidikan dan penelitian untuk Pembangunan Indonesia emas 2045?

Pendidikan dan penelitian memiliki peranan penting dalam mewujudkan visi Indonesia Emas 2045. Keduanya saling berkaitan dan saling mendukung dalam upaya membangun masyarakat yang maju, kompetitif, dan berkelanjutan.

 Pendidikan

Pendidikan yang baik menyiapkan generasi yang cerdas, terampil, dan bermoral untuk memimpin kemajuan bangsa. Hal ini mencakup beberapa aspek penting:

  1. Pendidikan meningkatkan kesadaran tentang pentingnya pembangunan yang berkelanjutan dan mendorong masyarakat untuk terlibat dalam proses pembangunan. Dengan demikian, masyarakat menjadi lebih paham tentang peran dan tanggung jawabnya dalam membangun negara.

  2. Pendidikan vokasional dan teknologi mempersiapkan angkatan kerja yang siap untuk menghadapi persaingan di tingkat global. Ini melibatkan pengembangan keterampilan teknis, enterpreneurship, dan kemampuan inovatif.

  3. Pendidikan yang adil dan berkualitas membantu mengurangi kesenjangan antara wilayah perkotaan dan pedesaaan serta antar kelompok sosial ekonomi. Hal ini memastikan semua lapisan masyarakat mendapatkan akses yang setara terhadap pendidikan berkualitas.

 Penelitian

Penelitian menggerakkan kemajuan inovasi dan teknologi yang mendukung pengembangan ekonomi dan sosial. Beberapa aspek penting dari penelitian adalah:

  1. Penelitian berperan dalam menyelesaikan berbagai tantangan pembangunan seperti kemiskinan, kesehatan, dan masalah lingkungan. Dengan demikian, penelitian memberikan kontribusi langsung dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

  2. Penelitian juga memperkuat kemandirian ilmiah Indonesia dan meningkatkan reputasi di kancah internasional. Ini memberi kesempatan bagi Indonesia untuk berperan aktif dalam komunitas ilmiah global.

  3. Penelitian turut memperkuat kerjasama antara lembaga pendidikan, sektor industri, dan pemerintah. Kolaborasi ini mempermudah transfer pengetahuan, pengembangan teknologi, dan penciptaan inovasi.

Penggabungan pendidikan dan penelitian memperkuat sistem inovasi di tingkat nasional. Beberapa aspek penting dari sinergi ini meliputi:

  1. Pengembangan kurikulum yang berbasis penelitian meningkatkan kualitas pembelajaran dan mempersiapkan mahasiswa untuk menjadi peneliti dan inovator.

  2. Kerjasama antara institusi pendidikan dan penelitian memperkuat jaringan riset baik di tingkat nasional maupun internasional. Ini memungkinkan terjadi pertukaran pengetahuan, pengalaman, dan sumber daya.

  3. Pengembangan industri yang berbasis pengetahuan memanfaatkan hasil penelitian untuk menciptakan produk dan jasa yang inovatif. Ini menghasilkan lapangan kerja baru dan meningkatkan daya saing ekonomi.

Dari pemaparan di atas tentu Pendidikan di Indonesia perlu lebih diperhatikan dan dikembangkan, untuk membangun Indonesia emas 2045. Dengan menggunakan konsep pengajaran yang sesuai dengan “Pendidikan Tamansiswa” sebagai peran yang dapat diterapkan untuk Pembangunan Pendidikan di Indonesia, karena bukan hanya mengenai focus pada materi pembelajaran yang akan diajarkan tetapi Pendidikan tamansiswa juga berfokus pada pertumbuhan karakter anak bangsa yang sesuai dengan konsep-konsep yang diajarkan oleh bapak Pendidikan pertama di Indonesia yaitu, Ki Hadjar Dewantara.

Apa Peran Pendidikan Tamansiswa bagi Pembangunan Indonesia emas 2045 ?

Pendidikan Tamansiswa memiliki peranan yang penting dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045. Pendidikan ini menekankan nilai-nilai karakter, moral, dan etika demi menciptakan generasi yang memiliki integritas dan daya saing. Dengan memberikan perhatian pada pengembangan kecerdasan emosional, sosial, serta spiritual, Pendidikan Tamansiswa mempersiapkan generasi yang cerdas, terampil, dan bertekad untuk berkontribusi pada pembangunan negara. Pendidikan Tamansiswa juga berfungsi untuk melestarikan nilai-nilai budaya Indonesia dan meningkatkan kesadaran tentang betapa pentingnya keberlanjutan. Dengan cara ini, pendidikan ini mendukung pembangunan masyarakat yang berkelanjutan dan menekankan nilai-nilai budaya. Pendidikan Tamansiswa melatih pemimpin yang memiliki integritas dan berkomitmen pada pembangunan negara, serta mendorong inovasi dan kreativitas dalam menghadapi isu-isu pembangunan. Oleh karena itu, Pendidikan Tamansiswa berperan penting dalam mencapai cita-cita Indonesia Emas 2045. Pendidikan ini juga berkontribusi bagi peningkatan kualitas pendidikan yang mengedepankan karakter dan kompetensi, serta mempromosikan kesetaraan dan keadilan sosial. Dengan merancang kurikulum yang mengutamakan nilai-nilai karakter dan kompetensi, Pendidikan Tamansiswa mempersiapkan generasi untuk menghadapi tantangan global. Dalam konteks pencapaian Indonesia Emas 2045, Pendidikan Tamansiswa bertindak sebagai penggerak perubahan yang mendukung pertumbuhan bangsa yang maju, mampu bersaing, dan berkelanjutan.  


Ketika Ki Hadjar Dewantara mendirikan Perguruan Tamansiswa di Yogyakarta  pada tahun 1933, beliau mencetuskan konsep “ Ing Ngarsa Sung Tuladha, Ing Madya Mangun Karsa, Tut Wuri Handayani” konsep ini pertama kali diungkapkan oleh Ki Hadjar Dewantara dalam sambutan awal Perguruan Tamansiswa pada 3 Juli 1922, tetapi secara resmi diperluas dan diterapkan pada1933. Konsep  ini berasal dari nilai-nilai budaya Jawa dan filosofi Pendidikan Ki Hadjar Dewantara, yang menekankan betapa pentingnya posisi guru sebagai panutan, pendorong semangat, dan pendukung dalam proses belajar. konsep ini merupakan filosofi Pendidikan yang menyeluruh untuk Pembangunan Pendidikan di Indonesia. Konsep "Ing Ngarsa Sung Tuladha, Ing Madya Mangun Karsa, Tut Wuri Handayani" yang diusulkan oleh Ki Hadjar Dewantara adalah satu filosofi pendidikan yang menyeluruh bagi pengembangan pendidikan di Indonesia. Ide ini menekankan pentingnya peran guru sebagai panutan, penyemangat, dan pendukung dalam proses belajar.

Ing Ngarsa Sung Tuladha mengacu pada posisi di depan untuk menjadi contoh. Seorang guru seharusnya menjadi contoh yang positif bagi para siswa dengan menunjukkan watak yang baik, integritas, dan profesionalisme. Guru perlu mendemonstrasikan perilaku, cara berbicara, dan tindakan yang bisa dicontoh oleh siswa.

Ing Madya Mangun Karsa mengartikan berada di tengah untuk membangun keinginan. Guru dituntut untuk membangkitkan semangat dan motivasi siswa dalam belajar, dengan menyajikan pengalaman pembelajaran yang menarik dan meningkatkan rasa percaya diri. Sebagai motivator yang efektif, guru perlu memberikan dukungan dan bimbingan yang sesuai.

Tut Wuri Handayani berarti dari belakang memberikan semangat. Guru harus mendukung dan mendorong siswa dengan memberikan umpan balik yang membangun serta membantu mereka mengatasi tantangan. Seorang guru harus berfungsi sebagai pendamping yang sabar dan bijaksana, memberikan kesempatan bagi siswa untuk tumbuh dan belajar dari kesalahan mereka.

Dalam pelaksanaannya, konsep ini menekankan hal-hal penting yaitu:

  1. Pengembangan karakter guru sebagai panutan.

  2. Membangun motivasi dan semangat siswa.

  3. Memberikan dukungan dan dorongan yang sesuai.

  4. Mengembangkan kepercayaan diri dan kemandirian siswa.

  5. Menciptakan suasana belajar yang mendukung dan menyenangkan.

Dengan menerapkan konsep ini, pendidikan dapat membentuk generasi yang memiliki integritas, dapat bersaing, dan berkontribusi pada pembangunan negara. Guru memainkan peran penting dalam kesuksesan pendidikan dengan tanggung jawab yang strategis dalam membentuk karakter, motivasi, dan kemampuan siswa.

Bagaimana cara Pendidikan Tamansiswa memberikan pengaruh pada generasi lanjutan untuk Membangun Indonesia Emas 2045?

Pendidikan Tamansiswa memberikan dampak besar terhadap generasi mendatang untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045 melalui beberapa cara:

Konsep Pendidikan

  1. Pembentukan Karakter: Pendidikan Tamansiswa menekankan pada pentingnya pembentukan karakter dan etika siswa, agar mereka tumbuh menjadi individu yang berakhlak baik dan mencintai tanah air.

  2. Penggabungan Nilai Pancasila: Pendidikan Tamansiswa mengombinasikan nilai-nilai Pancasila dalam kurikulum, sehingga siswa dapat memahami dan menghargai nilai-nilai nasional.

  3. Peningkatan Keterampilan: Pendidikan Tamansiswa berfokus pada peningkatan keterampilan berpikir kritis, pemecahan masalah, dan kreativitas, sehingga siswa dapat siap menghadapi tantangan di tingkat global.


Implementasi Pendidikan

  1. Kurikulum Berorientasi Kompetensi: Pendidikan Tamansiswa mengembangkan kurikulum yang berfokus pada kompetensi yang menekankan pada keterampilan serta pengetahuan yang sesuai dengan kebutuhan di abad ke-21.

  2. Pemanfaatan Teknologi: Pendidikan Tamansiswa menggunakan teknologi untuk meningkatkan mutu pendidikan dan memperluas akses terhadap sumber belajar.

  3. Kerja Sama dan Aliansi: Pendidikan Tamansiswa membangun kemitraan dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah, lembaga pendidikan, dan masyarakat, untuk memperkuat sistem pendidikan.

 Dampak Pendidikan

  1. Meningkatkan Mutu Sumber Daya Manusia: Pendidikan Tamansiswa berperan dalam meningkatkan mutu sumber daya manusia di Indonesia, sehingga mereka dapat mengatasi tantangan global.

  2. Menciptakan Generasi Berakhlak Baik: Pendidikan Tamansiswa menghasilkan generasi yang berakhlak baik dan mencintai tanah air, sehingga mereka dapat berfungsi sebagai agen perubahan yang konstruktif.

  3. Menggalakkan Inovasi dan Kreativitas: Pendidikan Tamansiswa mempromosikan inovasi dan kreativitas, sehingga siswa dapat menghadapi tantangan dan mengembangkan solusi yang kreatif.

Menurut Supriyanto (2019), Pendidikan Tamansiswa berhasil meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia dan membentuk generasi yang berakhlak mulia dan inovatif.



Referensi: 

  1. BAPPENAS. (2020). Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024.

  2. Indonesia Emas 2045: Pendidikan Unggul, Bangsa Berdaya.

  3. Supriyanto. (2019). Pendidikan Tamansiswa: Konsep dan Implementasi.

  4. Ki Hadjar Dewantara Tamansiswa pada 3 Juli 1922. Dalam sambutan awal Perguruan Tamansiswa.

×
Berita Terbaru Update