Nama : Armin Welay
NIM : 2024015138
Kelas : 1D
Tema: Pendidikan Tamansiswa solusi Indonesia Emas 2045
Visi Indonesia Emas 2045 menuntut perubahan signifikan dalam sistem pendidikan. Pendidikan Tamansiswa, yang didirikan oleh Ki Hajar Dewantara, menawarkan solusi yang tepat untuk mencapai tujuan ini. Dengan filosofi "Ing Ngarsa Sung Tulada" (di depan memberi contoh), Pendidikan Tamansiswa menekankan pentingnya karakter, kemandirian, dan kepedulian sosial. tentunya juga di tahun yang akan datang akan banyak tantangan dalam dunia Pendidikan.
Karakteristik Pendidikan Tamansiswa
1. Pendidikan Holistik: Mengintegrasikan pengetahuan, keterampilan, dan karakter Khususnya berpusat pada siswa agar nantinya nilia-nilai tersebut dapat di implementasikan tak hanya pembelajaran di kelas saja,akan tetapi juga pembelajaran di luar kelas yang lebih luas. Contohnya adalah:
Belajar di dalam kelas: Siswa belajar matematika dengan pendekatan berbasis masalah, seperti menghitung biaya pengelolaan sampah di lingkungan sekolah. Dan juga Belajar di luar kelas: Siswa dapat diajak mengunjungi tempat pengolahan sampah untuk memahami proses daur ulang secara langsung dan memberikan ide inovatif untuk meningkatkan efisiensi. Jadi tujuannya itu dimana Siswa tidak hanya memahami konsep akademik, tetapi juga cara mengaplikasikannya dalam kehidupan nyata.
2. Pengembangan Kemandirian: Meningkatkan kemampuan siswa untuk berpikir kritis dan bertanggung jawab. Menurut saya ini penting karena dapat menjadi bekal pada siswa tersebut dalam menghadapi Indonesia Emas 2045.
Contohnya adalah:
Siswa diberikan proyek individu, seperti membuat rencana usaha kecil yang memanfaatkan sumber daya lokal di daerah mereka yaitu Pembuatan makanan khas daerah (kue, snack, atau minuman tradisional). Sehingga siswa dapat belajar membuat keputusan,mempertanggung jawab ide mereka dan menghadapi tantangan dengan solusi kreatif.
3. Kepedulian Sosial: Mengembangkan empati dan kesadaran akan pentingnya kontribusi sosial karena hidup bersosial itu sangat penting bagi siswa, agar siswa tersebut dapat memiliki karakter sosial yang mumpuni dalam berinteraksi dengan orang lain. Contohnya adalah:
Siswa dapat mengorganisasi kegiatan amal, seperti penggalangan dana untuk korban bencana alam atau mengajar anak-anak di panti asuhan dan juga Sekolah dapat mengadakan program “Hari Bersih Desa,” di mana siswa berkolaborasi dengan masyarakat sekitar untuk membersihkan lingkungan sehingga siswa dapat memahami
pentingnya membantu orang lain dan belajar bekerjasama untuk mencapai tujuan sosial yang lebih besar.
4. Penghargaan terhadap Budaya: Melestarikan dan mengembangkan budaya Indonesia. Ini sangat penting karena dalam menghadapi arus globalisasi, yang modern siswa di harap dapat mengembangkan budaya Indonesia agar tidak tergerus oleh dunia modern yaitu, dengan memadukan budaya Indonesia dengan dunia modern agar dapat berkembang. Contohnya adalah:
Siswa membuat pertunjukan seni tradisional, seperti tari Gambyong atau wayang kulit, yang dikombinasikan dengan cerita modern. Dan juga pihak sekolah mengadakan lomba desain batik dengan tema masa depan, sehingga siswa dapat mengapresiasi budaya sekaligus mengembangkannya sesuai zaman. Sehingga siswa tidak hanya melestarikan budaya, tetapi juga memperkenalkannya ke dunia modern sebagai identitas bangsa yang tidak akan tergerus oleh zaman.
Tantangan Pendidikan menuju Indonesia Emas 2045
Tentu saja, ada beberapa tantangan dalam mengintegrasikan konsep Tamansiswa ke dalam sistem pendidikan modern, seperti keterbatasan anggaran, resistensi perubahan dari para pemangku kebijakan, serta kurangnya kesadaran masyarakat terhadap pentingnya pendidikan berbasis budaya sehingga dapat tergerus arus globalisasi dalam menghadapi dunia modern 2045 yaitu:
1. Akses dan Kesenjangan
Ketimpangan fasilitas Pendidikan antara kota dan desa juga menjadi tantangan dalam dunia pendidkan sehingga terdapat banyak kendala dalam akses Pendidikan yang tidak merata,
Juga aksebilitas Pendidikan bagi kelompok juga rentan sehingga menimbulkan masalah dalam Pendidikan.
2. Kualitas Pengajar
Kurangnya pelatihan dan pengembangan profesional guru sangat berpengaruh dalam dunia Pendidikan karna guru menjadi actor utama dalam menjalankan akses Pendidikan dan karakter bagi siswa sehingga, pengembangan professional guru menjadi poin penting,
Dan juga kesenjangan kompetensi pengajar di berbagai daerah sehingga memicu perbedaan kemajuan suatu Pendidikan daerah tertentu dengan daerah lainnya. 3. Adaptasi Teknologi
Kurangnya infrastruktur teknologi di sekolah sangat mempengaruhi kualitas Pendidikan pada siswa tersebut karna tanpa adanya dukungan teknologi yang memadai terutama, pada daerah 3T yang masih minim teknologi sehingga dapat menyebabkan kualitas Pendidikan di Indonesia tidak dapat bersaing di mata dunia.
4. Relevansi Kurikulum
Kurikulum yang kurang responsife terhadap kebutuhan masa depan dan juga minimnya pengajaran keterampilan abad ke-21.
Solusi Strategis Pendidikan Menuju Indonesia Emas 2045
1. Peningkatan Anggaran Pendidikan
Alokasi dana untuk Pembangunan infrastruktur Pendidikan,pelatihan guru, dan akses teknologi yang merata sehingga dapat meningkatkan kualitas Pendidikan di Indonesia pada masa mendatang.
2. Transformasi Kurikulum
Kurikulum yang berbasis pada keterampilan abad ke-21, seperti kreativitas kolaborasi,komunikasi,dan pemecahan masalah antara guru dan siswa.
3. Penguatan Kompetensi Guru
Yaitu pelatihan berbasis teknologi dan inovasi, dan juga insentif bagi guru yang bertugas di daerah daerah 3T yang di mana butuh pengorbanan besar untuk mengabdi di sana dengan segala keterbatasan yang sangat kontras dalam Pendidikan. 4. Pemanfaatan Teknologi Pendidikan
Digitalisasi sekolah dengan menyediakan perangkat dan akses internet yang memadai, juga mengembangkan platform pembelajaran daring yang berguna terutama bagi daerah 3T.
5. Kerjasama Multi-pihak
Kemitraan antara pemerintah,sektor swasta, dan Masyarakat untuk Pendidikan yang berkualitas dan juga dapat berkolaborasi dengan universitas dan Lembaga internasional.
Harapan untuk Pendidikan Indonesia 2045
Harapan saya adalah dapat terciptanya generasi emas yang dapat berdaya saing global bahkan diharapkan lahirnya innovator dan pemimpin bangsa yang mampu membawa perubahan bagi Indonesia sebagai pusat keunggulan Pendidikan di Asia Tenggara. Sebab Pendidikan bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi tanggung jawab seluruh elemen bangsa. Melalui kerja sama yang sinergis, Indonesia Emas 2045 dapat diwujudkan dengan generasi yang cerdas, berkarakter, dan siap menghadapi tantangan global.
Maka dengan komitmen politik yang kuat dan dukungan masyarakat, konsep Tamansiswa dapat menjadi tulang punggung reformasi pendidikan Indonesia. Kolaborasi antara pemerintah, sekolah, dan masyarakat adalah kunci utama keberhasilan implementasi ini agar dapat menciptakan “Pendidikan Tamansiswa solusi Indonesia Emas 2045”.
Kesimpulan
Untuk mencapai visi Indonesia Emas 2045, Indonesia membutuhkan sumber daya manusia yang unggul, berbudi pekerti luhur, dan memiliki jati diri sebagai bangsa. Pendidikan Tamansiswa, dengan nilai-nilai kebangsaan dan pembentukan karakter, adalah solusi nyata untuk membangun generasi emas yang tidak hanya siap bersaing di kancah global tetapi juga menjunjung tinggi nilai-nilai luhur bangsa di Era globalisasi nantinya. Saatnya kita menengok kembali warisan Ki Hajar Dewantara, dan menjadikannya kompas menuju masa depan Indonesia yang lebih cerah.
Karena sejatinya menurut saya Indonesia Emas bukan sekadar mimpi, tetapi tujuan yang dapat dicapai dengan pendidikan yang berakar pada budaya dan berorientasi pada kemajuan. Namun, tetap pada prinsip dalam kebudayaan Indonesia agar itu menjadi dasar identitas kita sebagai Bangsa Indonesia di mata dunia terutama.