-->

Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

PENGGUNAAN TEKNIK PENGUATAN POSITIF UNTUK MENINGKATKAN PERILAKU ADAPTIF ANAK

Rabu, 16 April 2025 | April 16, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-04-16T22:51:19Z

PENGGUNAAN TEKNIK PENGUATAN POSITIF UNTUK MENINGKATKAN PERILAKU ADAPTIF ANAK

Widya Wulandari/2022015117

Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa

e-mail : dyawulandari23@gmail.com 




  1. Pendahuluan 

Anak-anak merupakan generasi penerus yang akan memegang tongkat  estafet pembangunan bangsa di masa depan. Oleh karena itu, orang tua, guru, maupun masyarakat luas memiliki peran yang sangat penting untuk menciptakan lingkungan yang kondusif bagi tumbuh kembang anak secara optimal. Salah satu aspek penting dalam tumbuh kembang anak adalah kemampuan untuk menyesuaikan diri terhadap lingkungan, yang biasa dikenal sebagai perilaku adaptif.

Perilaku adaptif mencakup kemampuan anak untuk melakukan aktivitas sehari-hari secara mandiri, menjalin hubungan sosial yang sehat, serta menyelesaikan tugas dan tanggung jawab sesuai dengan usianya. Perilaku ini tidak hanya berperan penting dalam konteks sekolah, tetapi juga dalam kehidupan bermasyarakat. Namun demikian, tidak semua anak mampu menunjukkan perilaku adaptif yang memadai. Factor internal seperti hambatan intelektual, serta faktor eksternal seperti pola asuh yang kurang mendukung, dapat menjadi penghambat perkembangan perilaku adaptif anak.

Dalam upaya mengatasi tantangan ini, melalui pendekatan penguatan adaptif terbukti sebagai Upaya yang efekttif untuk digunakan. Pendekatan ini merupakan bagian dari teori behavioristik yang dikembangkan oleh B.F. Skinner, yang menyatakan bahwa perilaku akan cenderung terulang apabila mendapatkan konsekuensi yang menyenangkan. Dalam konteks pendidikan anak, penguatan positif dapat berupa pujian, hadiah, atau bentuk penghargaan yang lain, yang diberikan setelah anak menunjukkan perilaku yang diharapkan. Penguatan ini bertujuan membentuk dan mempertahankan perilaku yang adaptif secara konsisten.

Artikel ini bertujuan mengulas secara sepsifik mengenai pentingnya penggunaan teknik penguatan positif dalam meningkatkan perilaku adaptif anak. 

  1. Pembahasan  

  1. Konsep Dasar Penguatan Positif dan Perilaku Adaptif

Penguatan positif adalah sebuah metode pengelolaan perilaku yangmemberikan stimulus menyenangkan setelah perilaku yang diinginkan muncul, dengan tujuan memperkuat kemungkinan perilaku tersebut terulang kembali. Menurut Skinner (dalam Sari dan Wibowo, 2020), penguatan positif dapat diberikan dalam berbagai bentuk, seperti pujian verbal, pelukan, hadiah kecil, atau kesempatan melakukan aktivitas favorit.

Sementara itu, perilaku adaptif mengacu pada kemampuan individu untuk memenuhi tuntutan sosial dan lingkungan secara efektif. Pada anak-anak, perilaku ini meliputi kemandirian dalam kegiatan sehari-hari, kemampuan berkomunkasi secara efektif, serta keterampilan sosial yang sesuai dengan usia dan situasi.

Penguatan positif sangat erat kaitannya dengan pembentukan perilaku adaptif karena memberikan pengalaman emosional yang menyenangkan yang dapat mendorong anak untuk mengulangi perilaku yang sama. Hal ini penting terutama bagi anak dengan hambatan perkembangan atau keterbatasan intelektual, yang sering kali memerlukan pendekatan yang lebih personal dan konsisten dalam proses  pembelajaran dan pelatihan keterampilan hidup.

  1. Efektivitas Penguatan Positif dalam Pendidikan Anak

Berbagai penelitian menunjukkan bahwa penguatan positif dapat secara signifikan meningkatkan perilaku adaptif anak. Luviana (2022), dalam penelitiannya terhadap anak berkebutuhan khusus di sekolah dasar inklusif, menyatakan bahwa penerapan penguatan positif mampu meningkatkan kemampuan sosial seperti menyapa teman, meminta tolong dengan sopan, dan mengikuti instruksi yang diberikan guru.

Dalam studinya, Handayani (2016) juga menemukan bahwa teknik ini dapat meningkatkan kemampuan dasar anak dalam kegiatan rutinitas, seperti mencuci tangan, menyikat gigi, dan memakai pakaian secara mandiri. Dalam lingkungan keluarga, penguatan positif terbukti meningkatkan komunikasi antara orang tua dan anak serta mempererat ikatan emosional antara keduanya (Prasetyo,2015).

Hal ini menunjukkan bahwa pendekatan ini bersifat universal dan dapat diterapkan di berbagai kontekks, baik di rumah maupun di sekolah. Dengan pemberian penguatan yang tepat, anak akan merasa dihargai dan termotivasi untuk mempertahankan serta meningkatkan perilaku yang positif.

  1. Strategi Penerapan Penguatan Positif dalam Konteks Nyata

Untuk dapat mencapai hasil yang maksimal, penerapan penguatan positif harus dirancang secara sistematis dengan menggunakan strategi yangtepat. Berikut langkah-langkah strategis yang dapat dilakukan guru dan orang tua :

  1. Identifikasi Perilaku Target

Langkah pertama yang harus dilakukan adalah menentukan perilaku mana yang ingin ditingkatkan, misalnya menyapa teman, merapikan mainan, atau mencuci tangan sebelum makan.

  1. Pilih Bentuk Penguatan yang Sesuai

Penguatan bisa berbeda untuk tiap anak. Beberapa anak mungkin merespons lebih baik terhadap pujian verbal, sementara yang lain lebih termotivasi oleh hadiah kecil.

  1. Berikan Penguatan segera setelah Perilaku Muncul

Kecepatan pemberian penguatan sangat penting agar anak mengasosiasikan penghargaan tersebut dengan perilaku yang baru saja dilakukan.

  1. Lakukan secara Konsisten dan Bertahap

Konsistensi menjaga kontinuitas perilaku. Setelah perilaku menjadi kebiasaan, jenis penguatan bisa dikurangi atau diganti dengan bentuk yang lebih sosial untuk membentuk motivasi internal.

  1. Lakukan Evaluasi Berkala

Perhatikan apakah perilaku yang diinginkan sudah terbentuk dan penguatan masih relevan atau perlu disesuaikan.

Di sekolah, strategi ini dapat diterapkan dalam bentuk sistem token (poin atau stiker) yang dapat ditukar dengan hadiah atau hak istimewa tertentu. Di rumah, orang tua bisa membuat jadwal perilaku dan memberikan bintang sebagai bentuk penguatan yang kemudian bisa dikonversi menjadi aktivitas favorit seperti bermain di taman atau menonton film bersama.

  1. Tantangan dan Solusi dalam Implementasi Penguatan Positif

Meskipun teknik penguatan positif ini memiliki banyak manfaat, namun penerapan penguatan positif tentunya tidak lepas dari tantangan-tantangan yang harus dihadapi, antara lain :

  1. Ketergantungan anak terhadap hadiah

Anak mungkin hanya akan berperilaku baik jika ada hadiah. Oleh karena itu, penting utuk secara bertahap mengalihkan dari penguatan material ke penguatan sosial dan motivasi intrinsik. 

  1. Kurangnya konsistensi dari orang dewasa

Guru atau orang tua yang tidak konsisten dalam memberikan penguatan dapat membuat anak bingung atau kehilangan motivasi. Dibutuhkan koordinasi dan komitmen bersama dalam menerapkan strategi ini.

  1. Kesulitan mengenali bentuk penguatan yang tepat

Tidak semua anak merespons bentuk penguatan yang sama. Penting untuk mengenal karakter anak secara mendalam agar bentuk penguatan yang dipilih benar-benar efektif.

  1. Stigma bahwa pujian membuat anak menjadi manja

Masih banyak anggapan bahwa memuji anak berlebihan akan membuat mereka sombong atau manja. Padahal, ketika dilakukan dengan tepat, penguatan positif justru membantu membentuk harga diri dan kepercayaan diri anak.

Solusi dari tantangan-tantangan ini adalah edukasi kepada orang tua dan guru mengenai pentingnya strategi penguatan positif yang tepat, serta pelatihan dalam observasi perilaku dan penerapan metode behavioristik yang efektif.

  1. Kesimpulan 

Penguatan positif dianggap sebagai salah satu teknik yang sangat efektif dalam meningkatkan perilaku adaptif anak. Dengan memberikan respon yang menyenangkan terhadap perilaku yang diharapkan, anak merasa dihargai dan termotivasi untuk mengulangi perilaku tersebut. Pendekatan ini bukan hanya dapat membantu anak-anak secara umum, tetapi juga sangat bermanfaat bagi anak-anak dengan hambatan perkembangan atau keterbatasan intelektual.

Keberhasilan penerapan penguatan positif sangat bergantung pada konsistensi, kesesuaian bentuk penguatan dengan karakter anak, serta dukungan lingkungan. Oleh karena itu, perlu adanya sinergi antara orang tua, guru, dan masyarakat dalam menciptakan lingkungan yang positif dan mendukung perkembangan perilaku adaptif anak.

Dengan membudayakan teknik ini secara tepat dan bijaksana, kita turut membantu menciptakan generasi yang tangguh, mandiri, dan mampu menyesuaikan diri dengan baik dalam berbagai situasi kehidupan.







Referensi 


Luviana, I. (2022). Teknik Penguatan Positif pada Anak dengan Hambatan Intelektual. Skripsi. IAIN Surakarta.

Handayani, R. (2016). Pengaruh Penguatan Positif terhadap Kemandirian Anak. Procedia, Universitas Muhammadiyah Malang.

Prasetyo, D. (2015). Penerapan Penguatan Positif oleh Orang Tua dalam Meningkatkan Perilaku Anak. Universitas Kristen Petra.

Sari, R. A., & Wibowo, A. (2020). Teknik Penguatan Positif untuk Anak dengan Keterbatasan Intelektual. ResearchGate.

Sidabutar, J. (2021). Penguatan Positif dalam Pembelajaran Inklusif. JOHME – Journal of Holistic Mathematics Education.


×
Berita Terbaru Update